SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda News PT. Agro Andalan di Sekadau konversi kebun kemitraan 796 Ha

PT. Agro Andalan di Sekadau konversi kebun kemitraan 796 Ha

Kebun kelapa sawit (int) 

Sekadau (Suara Kalbar)-Perusahaan Perkebunan kelapa sawit PT Agro Andalan sampai  Oktober 2018  merealisasikan konversi kebun kemitraan kepada sekitar 793 petani plasma dengan total lahan seluas 796 hektar.

Senior Division Head Area Kalbar Mukhlis Amiruddin mengatakan, konversi kebun kemitraan PT Agro Andalan telah dimulai sejak Desember 2015 dan  yang terakhir pada Maret 2018.

Hingga saat ini, luas kebun kemitraan yang telah di konversikan menjadi 796 hektar,  dari  total luas tertanam Agro Andalan seluas 3.504 hektar.

“Sejak Januari sampai dengan Agustus 2018, PT Agro Andalan telah telah merealisasikan pembayaran hasil penjualan Tandan Buah Segar (TBS) kepada petani kebun kemitraan sebesar  Rp 2,42 miliar rupiah” kata Mukhlis Amiruddin dalam keterangannya persnya yang diterima suarakalbar.co.id pada Kamis (11/10) malam.

Menurut Muklis, realisasi pembayaran ini merupakan bentuk komitmen perusahaan terhadap  perjanjian konversi yang telah di tandatangani bersama antara PT Agro Andalan dan koperasi Tunas Mandiri yang berada di desa Setawar Kecamatan Sekadau Hulu, Kabupaten Sekadau.

Lebih lanjut,kata  Mukhlis Amiruddin, program kebun kemitraan tersebut merupakan bentuk pemenuhan kewajiban dan kepedulian Perusahaan terhadap keberadaan masyarakat setempat.

Untuk itu,melalui program kemitraan ini,diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani yang berada di sekitar perusahaan kata Muklis.

“Kami terus mendorong petani plasma untuk berkembang bersama perusahaan melalui pembinaan koperasi-koperasi kemitraan yang dibentuk,agar dapat tercipta sinergi yang saling menguntungkan kedua belah pihak,” katanya.

Selain program kemitraan dengan petani plasma, PT Agro Andalan juga mengembangkan kemitraan dengan usaha kecil dan menengah milik masyarakat di sekitar area perkebunan untuk ikut serta dalam beberapa kegiatan perusahaan yang bernilai ekonomi.

“Sehingga diharapkan dapat terjadi proses pembelajaran dan komunikasi yang baik antara masyarakat dan perusahaan sehingga terbentuk hubungan yang harmonis,” papar Muklis.

Penulis: Sudarno

Editor: Kundori

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan