SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda News Wagub Kalbar buka Rakerda Program KKBPK 2019

Wagub Kalbar buka Rakerda Program KKBPK 2019

Pontianak (Suara Kalbar) – Pembangunan Keluarga adalah merupakan hal yang sangat penting, sebab keluarga yang berkualitas dan berketahanan merupakan cita-cita setiap pasangan yang sudah berikrar secara sakrar dan suci  untuk membangun keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah, dengan melahirkan anak-anak yang sholeh dan sholeha, sebagai penerus di muka bumi ini.

Pembangunan keluarga adalah cita-cita yang harus diwujudkan atau  sasaran yang  ingin dicapai, sebagai modal pembangunan yang menjadi pelaku dan penikmat hasil pembangunan.

“Sebab itu, berbagai usaha dan upaya pemberdayaan keluarga agar bisa berpartisipasi dan produktif dalam proses pembangunan. Salah satu upaya yang sudah, sedang dan akan kita lakukan bersama yakni melaksanakan Program Kependudukan, Keluarga Berencana Dan Pembangunan,” ungkap Wakil Gubernur Kalbar, Ria Norsan saat membuka Rakerda Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) Tahun 2019 dengan tema “Sinergitas Program KKBPK  dalam Mendukung Visi dan Misi Pemeritah Daerah Kalimantan Barat dan sub tema Sinergitas Program Kampung Keluarga Berencana dan Desa Mandiri di Provinsi Kalimantan Barat” di Mahkota Hotel, Kamis (21/3/ 2019).

Hal ini sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, dimana keluarga berkualitas adalah keluarga yang dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah dan bercirikan sejahtera, sehat, maju, mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan ke depan, bertanggung jawab, harmonis dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

“Sebab itulah keluarga sebagai lembaga otonom dan merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau suami, istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya,” tuturnya.

Hal tersebut dikatakan Wagub merupakan tempat berkumpul, berkomunikasi dan berbagi serta tempat persemian nilai-nilai yang positif melalui pelaksanaan Delapan Fungsi Keluarga, yakni fungsi agama, sosial budaya, cinta kasih, perlindungan, reproduksi, sosial dan pendidikan, ekonomi serta lingkungan.

“Dan harus terus kita laksanakan bersam mulai dari kelurga kita sendiri,” tegasnya.

Deputi KSPK (Keluarga Sejahtera dan Pembangunan Keluarga) BkkbN RI, M Yani menjelaskan bahwa program KKBPK telah dilaksanakan di seluruh kabupaten/kota salah satunya pembentukan wadah advokasi.

“Kalau disini dikenal dengan PWG dan DWG, maka dengan strategi yang baik maka BkkbN seperti kehilangan induk setelah masa reformasi dan seperti stagnan ada di angka 26 hampir satu dekade. Laju pertambahan penduduk menurun di 0,2 meski dengan target 2,1 yang dianggap menjadi ukuran pertambahan penduduk maka inilah yang akan memperpanjang masa bonus demografi akan tiba di 2040 menurut para ahli,” tuturnya.

Salah satu program keberhasilan dan dampak program keluarga berencana dimasa lalu akan diraih pada bonus demografi yang menjadi sebuah harapan dan menjadi sebuah kesempatan bagi Bangsa Indonesia karena sebagian ahli ekonomi dunia,  bahwa Indonesia akan menjadi negara ekonomi terkuat didunia.

“Dengan catatan masa Indonesia emas diisi SDM yang berkualitas di 2024 nanti yang juga didukung oleh good govermance, ” jelasnya.

M Yani juga mengatakan bahwa BkkbN memiliki program KKBPK meski terbiasa dengan tema keluarga berencana sementara program lainnya harus terus ditingkatkan dan Rakerda menjadi sebuah kesempatan untuk fokus dalam pembangunan keluarga di 2020-2024 sebagai motor pembangunan bentuk kerja yang menjadi popular di masyarakat.

“Terkait peningkatan SDM, BkkbN sudah ditingkatkan dan program pendekatan sudah masuk dalam tahapan siklus hidup dalam bina keluarga balita, tahapan remaja seperti forum genRe dan juga bina keluarga lansia. Ketiganya diikat dalam upaya ekonomi keluarga sejahtera yang semuanya meningkatkan SDM yang berkualitas,” paparnya.

Kepala Perwakilan BkkbN Kalbar, Kusmana mengakui jika eluarga-keluarga di Kalimantan Barat, harus dibangun kehidupannya, sesuai dengan hakikat pembangunan.

“Untuk itu kualitas dan kemampuannya harus ditingkatkan untuk mengangkat harkat dan martabatnya,” jelas Ayah Uung sapaan akrabnya.

Salah satu upaya yang dilakukan, diakui Kusmana adalah melalui pelaksanaan Progam Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK).

“Selama ini telah banyak kita lakukan dengan melibatkan berbagai  unsur mulai dari  dinas/instasi, LSOM, swasta dan masyarakat, serta  berbagai komunitas sosial yang ada, agar  dapat menciptakan kualitas keluarga dan masyarakat yang maju dan mandiri, karena dengan keluarga yang berkualitas  maka bangsa dan negara kuat,” pungkasnya.

Penulis  : Dina Prihatini Wardoyo

Editor.   : Kundori

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan