SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda News SMA Muhammadiyah Nanga Pinoh Terapkan Ujian Berbasis Android

SMA Muhammadiyah Nanga Pinoh Terapkan Ujian Berbasis Android

SMA Muhammadiyah Nanga Pinoh terapkan Ujian Berbasis Android.[Suarakalbar/Dea]

Melawi (Suara Kalbar)- Sekolah Menengah Atas (SMA) Muhammadiyah Nanga Pinoh melakukan terobosan inovasi penyelenggaraan ujian satuan pendidikan ( USP ) berbasis android.

Terobosan inovasi tersebut sekarang ini telah diterapkan dalam penyelenggaraan Ujian Satuan Pendidikan  (USP) SMA Muhamadiyah Nanga Pinoh Tahun Pelajaran 2019-2020, khususnya pada siswa /i kelas XII.

Ketua Pelaksana USP dan UNBK Berbasis Android SMA Muhamadiyah Nanga Pinoh, Mahmur Ikhwan ,  mengungkapkan, pelaksanaan USP menggunakan smart phone sudah dilakukan empat hari ini.

 “Uji coba sudah dilakukan sebelumnya. Dalam lima hari ini, meski pun ada cuaca yang luar biasa mendung , namun pelaksanaan USP berbasis android ini secara umum sukses,” ungkapnya, kepada Suara Kalbar, Kamis (19/3/2020)

Dikatakannya, langkah pihak sekolah melakukan inovasi USP berbasis android tersebut, agar pelaksanaan ujian semakin mudah, modern dan efisiensi biaya.

Diharapkan para siswa maupun guru SMA Muhammadiyah Nanga Pinoh, kedepan juga semakin melek teknologi.

“Ini upaya kami menjawab tantangan kemajuan zaman. Karena teknologi saat ini begitu pesat, tidak bisa dibendung,” ujarnya.

Dengan USP berbasis android, diakuinya lebih efisien. Lantaran pihak sekolah tidak harus mengeluarkan biaya banyak untuk menggandakan soal soal ujian untuk para siswa. Namun, cukup dengan aplikasi berbasis andoid, maka sekali investasi bisa digunakan untuk ujian-ujian seterusnya.

“Dengan berbasis android, hasil ujian juga bisa langsung muncul, pasca siswa/i selesai ujian, ” katanya.

Kelebihan lain, dengan USP berbasis android, potensi kecurangan karena siswa saling contek bisa ditekan. Karena, server bisa mengacak nomor-nomor pada soal ujian, sehingga peluang siswa untuk saling tukar jawaban bisa diminimalisasi.

“Dengan ini tentu akan membuat siswa harus bisa mengerjakan mandiri dan benar-benar berusaha sendiri,” jelasnya.

Kepala SMA Muhamadiyah Nanga Pinoh, Suryana menambahkan, terobosan yang dilakukan sekolahnya dinilai merupakan ide luar biasa apa lagi  sekarang dimana zaman nya era digital. Melalui terobosan itu, pihaknya ingin sekolahnya semakin terdepan dalam teknologi, serta meningkatkan mutu para peserta didiknya, serta sumber daya manusia (SDM) pendidik maupun karyawan.

Ia berharap dengan terobosan ini, para siswa bisa semakin mudah dalam pelaksanaan ujian satuan pendidikan , guru juga tak perlu kesulitan memeriksa satu demi satu hasil ujian siswa serta tentunya dapat mengefisiensikan biaya untuk ujian.

“Saat ini hampir semua siswa mempunyai smart phone, jadi akan semakin mudah. Untuk yang tidak mempunyai, kami fasilitasi di laboratorium komputer,” bebernya dengan ramah.

Ia menjelaskan tahap ujian berbasis Android yang dilakukan SMA Muhammadiyah  Nanga Pinoh. Pertama, siswa memulai USP dengan mengakses Google Chrome di Handpone. Selanjutnya memasukkan alamat IP, username, dan password.

“Tepat pukul 07.20, server sekolah mulai bisa diakses para siswa. Saat itu juga, siswa bisa mengakses soal USP di HP Android mereka,” ujarnya.

Kemudian, Siswa menggunakan wifi sekolah yang Sudah diseting Secara Off line. Server juga milik sekolah sendiri.

Agar lebih memudahkan siswa dalam USP berbasis Android itu, pihak sekolah menggunakan Dua  server. Setiap server untuk satu Progeram Studi IPA  dan satu Lagi Progeram Studi IPS .

“Misalnya server satu untuk seluruh siswa kelas IPA, begitu juga selanjutnya. Selain itu, koneksi wifi sekolah juga sudah dipersiapkan sebaik mungkin agar tidak terjadi gangguan,” jelas Suryana.

Bagaimana dengan spesifikasi HP siswa?

Operator SMA Muhammadiyah , Fajar Sadewa Rimbawan mengatakan, tidak mengharuskan siswa menggunakan HP mahal dengan spesifikasi tinggi. Misalnya harus memiliki RAM empat gigabyte (GB) atau lainnya.

“Siswa cukup menggunakan HP Android yang sudah dimiliki. Semua bisa mengaksesnya. HP dengan RAM 1 GB pun bisa,” ujar Fajar.

Dalam pelaksanaan, setiap siswa tinggal memilih jawaban yang sudah ada. Ini sama dengan ujian nasional berbasis komputer.

Dikatakannya, Server mulai aktif untuk memulai USP sesuai jadwal yang sudah ada. Misalnya dimulai pukul 07.30 hingga 120 menit waktu mengerjakan soal. Usai 120 menit, server akan ditutup dan sudah tak bisa diakses lagi.

Jika saat USP telepon masuk, maka secara otomatis langsung log out. Namun itu bukan masalah.

Sebab, siswa bisa log ini ulang dan soal yang sudah dikerjakan tidak hilang. Artinya siswa bisa lanjut mengerjakan. Namun, itu tentu saja sebelum batas akhir mengerjakan.

“Biasanya siswa mengubah mode HP-nya menggunakan mode pesawat. Dengan begitu tidak ada panggilan (telepon) masuk,” jelasnya.

Penulis : Dea Kusumah Wardhana

Editor   : Diko Eno

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan