Jalan Rusak 30 Tahun Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Seranggam Mengeluh dan Protes
Sambas (Suara Kalbar) – Kerusakan jalan di Dusun Perbeta dan Dusun Teluk Limau Manis, Desa Seranggam, Kecamatan Selakau Timur, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat kembali memicu gelombang protes warga setelah lebih dari 30 tahun akses utama desa itu tak kunjung mendapat perbaikan.
Jalan sepanjang 4–5 kilometer itu sudah puluhan tahun dibiarkan berlubang besar di banyak titik, sehingga menghambat mobilitas masyarakat dan memukul aktivitas perekonomian desa.
Kepala Dusun Perbeta, Yatim menyebut kerusakan tersebut terjadi lebih dari tiga dekade. Ia mengatakan warga sering mengalami kecelakaan akibat kondisi jalan yang kian parah, sementara perhatian dari pemerintah hampir tidak pernah dirasakan.
“Jalan kami memang begini sejak dulu, penuh lubang. Warga kesulitan beraktivitas, mulai dari sekolah sampai bekerja. Banyak yang terjatuh. Tidak ada perhatian dari negara, padahal sudah puluhan tahun,” ungkapnya Sabtu (6/12/2025).
Ia menambahkan, sebagian besar upaya perbaikan justru dilakukan oleh masyarakat setempat. Warga mengumpulkan dana untuk menimbun lubang-lubang jalan, sedangkan pemerintah desa hanya mampu membantu secara terbatas melalui kegiatan gotong royong.
“Dari pemerintah itu paling sekitar 100 meter yang diperbaiki. Sisanya murni swadaya warga,” tegas Yatim.
Kerusakan jalan ini berdampak langsung pada perekonomian desa, terutama bagi petani sawit, padi, dan kelapa yang kesulitan mengangkut hasil panen.
Erwani, salah satu warga Desa Seranggam, juga menyampaikan kekecewaannya atas minimnya tindak lanjut dari pemerintah daerah.
“Kami sangat kecewa. Jalan rusak ini tidak pernah diperhatikan. Kami berhak tahu pembangunan di desa kami. Sudah 30 tahun tidak berubah. Kami hanya ingin merasakan kenyamanan seperti desa lain,” ujarnya.
Ia menceritakan bahwa warga pernah melakukan aksi protes dengan menanam batang pisang dan kelapa di tengah jalan sebagai bentuk ketidakpuasan. Namun, aksi itu tidak menghasilkan reaksi apa pun dari pihak berwenang.
“Setelah aksi itu, tidak ada respons sama sekali. Mungkin karena kami rakyat kecil. Jika sampai 2029 tidak juga dibangun, kami siap kosongkan PPS. Kewajiban kami sudah kami jalankan, tapi hak kami tidak terpenuhi,” tegasnya.
Masyarakat Desa Seranggam berharap pemerintah daerah datang langsung meninjau kondisi jalan dan segera melakukan perbaikan. Mereka menekankan bahwa tuntutan mereka sederhana.
“Kami tidak minta uang. Kami hanya ingin jalan yang mulus agar bisa beraktivitas dengan layak. Itu saja,” tambahnya.
Penulis: Serawati
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now





