TMI Sambas Luncurkan ISEA, Terobosan Baru Pertanian Modern di Perbatasan RI–Malaysia

Sambas (Suara Kalbar) – Modernisasi pertanian di perbatasan RI–Malaysia memasuki babak baru. TMI Sambas mengawal lahirnya Program Integrated Smart Ecofarming Agricultural (ISEA) yang dinilai mampu mempercepat transformasi petani lokal menuju sistem yang lebih efisien dan berkelanjutan, Rabu (3/11/2025).

Upaya mempercepat transformasi pertanian di wilayah perbatasan terus dijalankan DPD Tani Merdeka Indonesia (TMI) Kabupaten Sambas. Komitmen tersebut ditegaskan Ketua TMI Sambas, Gulma Pujianto, saat menghadiri pembukaan lahan dan tanam perdana di Desa Sagu, Kecamatan Galing.

Ia menjelaskan bahwa tantangan pertanian di era sekarang, termasuk di kawasan perbatasan, menuntut kerja sama yang lebih solid serta penerapan teknologi yang tepat guna.

Ia memperkenalkan Program Integrated Smart Ecofarming Agricultural (ISEA), sebuah model pertanian terpadu yang dirancang untuk menjawab tantangan produktivitas, perubahan iklim, dan kebutuhan inovasi di daerah frontier seperti Sambas.

“Pertanian tidak bisa lagi bertumpu pada pola lama. Kita perlu gerakan kolektif yang inovatif dan terukur. ISEA merupakan solusi nyata untuk meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan pertanian kita,” tegasnya.

Menurutnya, program ISEA menggabungkan teknologi modern, seperti pengelolaan lahan pasang surut, sistem air dengan embung dan smart-flow, integrasi ikan untuk menjaga pH tanah, serta penggunaan platform digital seperti Bar-Ki App, Bar-Ki Coin, dan Lelang Sawah.

Pengoperasian drone, alat mekanis, dan skema investasi mikro juga menjadi strategi untuk memperluas lahan sekaligus menambah kapasitas petani lokal.

Ia menambahkan, program ini ditujukan untuk meningkatkan produktivitas padi, memastikan suplai gabah ke pabrik Barras Kitte, memperkuat rantai hulu-hilir pertanian, memperbaiki kualitas tanah, serta membangun ekosistem pertanian yang lebih adaptif terutama di wilayah perbatasan RI–Malaysia yang memiliki karakteristik khusus.

“Petani harus diberi ruang untuk berkolaborasi dan memperoleh dukungan jangka panjang. Pertanian hanya bisa maju bila dilakukan secara bersama-sama,” tutup Gulma.

Penulis: Serawati