Ini Deretan Fenomena Astronomi Sepanjang Desember 2025
Suara Kalbar – Fenomena astronomi selalu menjadi daya tarik tersendiri bagi pencinta langit malam. Sepanjang Desember 2025, berbagai peristiwa menarik siap menghiasi angkasa.
Sebagian besar fenomena ini dapat disaksikan langsung dengan mata telanjang, sementara beberapa lainnya akan terlihat lebih detail jika menggunakan teropong atau teleskop.
Berikut fenomena astronomi yang bakal hadir pada Desember 2025.
Fenomena Astronomi Desember 2025
1. Hujan meteor pheonicid (2 Desember 2025)
Rangkaian peristiwa langit Desember dibuka dengan hujan meteor pheonicid yang mencapai puncak pada 2 Desember 2025.
Waktu pengamatan paling ideal adalah setelah tengah malam hingga menjelang fajar. Meski intensitasnya tidak setinggi hujan meteor besar lain, kehadirannya menjadi pertanda dimulainya musim pengamatan meteor akhir tahun.
2. Supermoon cold moon (5 Desember 2025)
Pada 5 Desember 2025, langit malam akan diterangi bulan purnama yang juga berstatus supermoon, dikenal sebagai cold moon. Fase ini terjadi ketika bulan berada tepat berseberangan dengan matahari sehingga tampak penuh dan sangat terang.
Karena bertepatan dengan posisi perigee (jarak terdekat bulan ke bumi) piringan bulan tampak sedikit lebih besar dan bercahaya lebih kuat dibandingkan purnama biasa. Momen ini menjadi kesempatan ideal untuk mengamati detail permukaan bulan tanpa bantuan alat optik canggih.
Nama cold moon berakar dari tradisi kuno di belahan Bumi Utara yang mengaitkan purnama Desember dengan awal musim dingin. Dalam sebutan Inggris Kuno dan Anglo-Saxon, ia dikenal sebagai moon before yule atau long night moon, sementara dalam tradisi Celtic disebut oak moon.
3. Hujan meteor cassiopeid (6 Desember 2025)
Sehari setelah supermoon, hujan meteor cassiopeid mencapai puncaknya pada 6 Desember 2025. Fenomena ini dinamai dari rasi cassiopeia sebagai titik radiasinya.
Intensitasnya relatif rendah, sehingga dibutuhkan lokasi pengamatan yang benar-benar gelap untuk memperoleh peluang terbaik melihat kilatan meteor yang melintas.
4. Hujan meteor puppid-velid (7 Desember 2025)
Hujan meteor berikutnya adalah puppid-velid yang memuncak pada 7 Desember 2025. Fenomena ini bersumber dari dua rasi di langit selatan, puppis dan vela.
Posisi geografis Indonesia yang berada di sekitar khatulistiwa memberi keuntungan tersendiri karena sebagian besar wilayah memiliki sudut pandang yang cukup baik untuk mengamatinya.
5. Hujan meteor monocerotid (9 Desember 2025)
Pada 9 Desember 2025, hujan meteor monocerotid mencapai fase puncak. Rasi monoceros menjadi titik asal kemunculannya. Hujan meteor ini dikenal karena sifatnya yang sulit diprediksi.
Kadang kala ia tiba-tiba menampilkan ledakan singkat aktivitas meteor dengan intensitas tinggi, menjadikannya peristiwa yang menantang sekaligus menarik bagi para pemburu fenomena astronomi.
6. Hujan meteor σ-hydrid (12 Desember 2025)
Menjelang pertengahan bulan, hujan meteor σ-hydrid akan aktif dengan puncak pada 12 Desember 2025.
Radiant-nya berada di wilayah rasi hydra. Intensitasnya tergolong sedang dan dapat disaksikan dengan mengarahkan pandangan ke area langit terbuka yang menghadap rasi asal meteor tersebut.
7. Hujan meteor geminid (14-15 Desember 2025)
Peristiwa yang paling dinantikan adalah hujan meteor geminid yang memuncak pada malam 14 hingga dini hari 15 Desember 2025.
Geminid dikenal sebagai salah satu hujan meteor paling spektakuler dalam kalender astronomi tahunan. Dalam kondisi optimal, aktivitasnya dapat menghasilkan hingga sekitar 120 meteor per jam.
Hujan meteor ini dinamai sesuai rasi gemini karena meteor tampak memancar dari area tersebut. Keunikannya terletak pada sumber asalnya, yaitu asteroid 3200 phaethon, berbeda dari mayoritas hujan meteor lain yang berasal dari sisa komet.
Asteroid ini memiliki periode orbit sekitar 1,4 tahun mengelilingi Matahari, dan puing-puingnya menjadi penyebab kemunculan Geminid setiap akhir tahun.
8. Hujan meteor comae berenicid (16 Desember 2025)
Dua hari setelah geminid, giliran hujan meteor comae berenicid mencapai puncak pada 16 Desember 2025. Fenomena ini berasal dari rasi coma berenices.
Intensitasnya rendah, sehingga memerlukan langit yang sangat gelap dan kesabaran ekstra untuk dapat menyaksikan beberapa kilatan meteor yang muncul.
9. Hujan meteor leonis minorid (20 Desember 2025)
Menjelang akhir bulan, hujan meteor leonis minorid akan mencapai puncaknya pada 20 Desember 2025. Meteor-meteor ini tampak berasal dari rasi leo minor.
Walaupun jumlahnya tidak banyak, fenomena ini menjadi pengantar menuju peristiwa besar berikutnya, yakni solstis Desember.
10. Solstis atau titik balik matahari (21 Desember 2025)
Fenomena penting dalam dunia astronomi terjadi pada 21 Desember 2025 saat matahari mencapai titik paling selatannya di langit.
Peristiwa ini menandai awal musim dingin astronomi di belahan Bumi Utara sekaligus awal musim panas di belahan Bumi Selatan.
Dampaknya terlihat pada perbedaan durasi siang dan malam. Semakin jauh suatu wilayah dari garis khatulistiwa, semakin ekstrem perubahan panjang hari yang dirasakan. Di daerah tropis, perbedaan siang dan malam relatif tidak signifikan.
Sementara di wilayah beriklim sedang, hari terpendek terlihat jauh lebih singkat. Di kawasan Lingkaran Arktik, bahkan terjadi malam polar ketika Matahari tidak terbit sama sekali.
11. Hujan meteor ursid (22-23 Desember 2025)
Rangkaian fenomena meteor di Desember ditutup oleh hujan meteor ursid yang aktif sejak 17 hingga 24 Desember dengan puncak pada malam 22 hingga 23 Desember 2025. Dalam kondisi terbaik, ursid dapat menghasilkan sekitar 10 meteor per jam.
Hujan meteor ini dinamai berdasarkan rasi ursa minor sebagai titik nebulanya dan berasal dari sisa komet 8P/tuttle. Karena radiant berada dekat Kutub Utara langit, pengamatan terbaik dilakukan dari belahan Bumi Utara. Meski demikian, wilayah Indonesia bagian utara masih berpeluang menyaksikan sebagian aktivitas meteor ini.
Deretan peristiwa astronomi sepanjang Desember 2025 menghadirkan kombinasi fenomena langit yang lengkap, mulai dari hujan meteor berskala kecil hingga spektakuler, supermoon cold moon, sampai solstis matahari.
Sumber: Beritasatu.com
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now





