5 Kebiasaan Sehari-hari yang Diam-Diam Tingkatkan Risiko Serangan Jantung
Suara Kalbar – Serangan jantung masih menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia, meskipun kemajuan kedokteran terus berkembang. Untuk mencegah kondisi berbahaya seperti serangan jantung, strok, dan henti jantung, mengendalikan tekanan darah, kolesterol, serta faktor risiko lain tetap menjadi langkah utama.
Namun, menurut ahli jantung Dimitry Yaranov dari Baptist Medical, Amerika Serikat, kunci perlindungan jantung tidak hanya terletak pada pemeriksaan medis, tetapi juga pada gaya hidup dan kesehatan secara keseluruhan. Ia menyoroti ada lima kebiasaan yang sering diabaikan, tetapi sangat memengaruhi tekanan darah dan risiko penyakit jantung.
1. Mengabaikan Dasar Kesehatan Kardiovaskular
Yaranov menegaskan bahwa kesehatan jantung tidak hanya terkait tekanan darah dan kolesterol. Faktor lain seperti kualitas tidur, manajemen stres, paparan udara bersih, hingga kesehatan usus memiliki peran besar.
Kurang tidur atau stres berkepanjangan dapat memicu peradangan yang meningkatkan tekanan darah dan perlahan merusak fungsi jantung. Tidak ada obat atau pemeriksaan medis yang mampu menggantikan pentingnya pola hidup sehat secara komprehensif.
2. Diet Ekstrem dan Konsumsi Protein Berlebihan
Diet ekstrem, terutama konsumsi protein atau daging berlebihan, dapat meningkatkan kolesterol jahat (LDL) dan memicu peradangan sistemik. Kondisi ini berpotensi menimbulkan pembekuan darah, bahkan pada orang muda yang terlihat sehat.
Alternatif terbaik adalah pola makan seimbang yang dipenuhi sayuran, buah-buahan, biji-bijian utuh, protein rendah lemak, serta lemak sehat. Pola makan semacam ini terbukti mampu menstabilkan tekanan darah sekaligus menjaga mikrobioma usus, yang berperan penting dalam kesehatan kardiovaskular.
3. Tidak Mempersiapkan Diri Menghadapi Stres
Kesibukan dan tekanan emosional dapat menyebabkan lonjakan tekanan darah sementara. Jika berlangsung dalam jangka panjang, kondisi ini berkembang menjadi hipertensi kronis dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
Yaranov menyarankan beberapa cara pengelolaan stres, seperti meditasi, olahraga, tidur cukup, dan menetapkan batasan emosional untuk menjaga kesehatan jantung tetap optimal.
4. Mengabaikan Kesehatan Mikrobioma Usus
Mikrobioma usus bukan hanya berdampak pada pencernaan, tetapi juga memengaruhi tekanan darah. Pola makan kaya serat, makanan fermentasi, dan prebiotik dapat meningkatkan keseimbangan mikrobioma, menurunkan peradangan, dan menjaga tekanan darah tetap stabil.
Sebaliknya, gangguan pada sistem pencernaan dapat memperbesar risiko penyakit kardiovaskular.
5. Pengobatan Sendiri Tanpa Konsultasi Dokter
Mengonsumsi obat atau suplemen tanpa resep dapat mengganggu kesehatan jantung. Beberapa obat, seperti NSAID, kortikosteroid, atau stimulan, dapat meningkatkan tekanan darah atau menyebabkan retensi cairan.
Yaranov menegaskan pentingnya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat apa pun yang dapat memengaruhi sistem kardiovaskular.
Sumber: Beritasatu.com
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now





