SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Daerah Sambas Setelah Sempat Anjlok Parah, Harga Cabai di Sambas Berangsur Naik Kembali

Setelah Sempat Anjlok Parah, Harga Cabai di Sambas Berangsur Naik Kembali

Sempat Anjlok ke harga Rp5.000 perkilogram harga cabai mulai pulih (Suarakalbar.co.id/Serawati)

Sambas (Suara Kalbar) – Sempat anjlok drastis hingga menyentuh angka yang nyaris tak masuk akal hanya Rp5.000 per kilogram di tingkat petani, akhirnya petani bisa menghela napas sedikit lebih panjang harga Cabai Mulai Pulih, Jumat (21/11/2025).

Yogi (24), petani cabai asal Desa Sungai Baru, Kecamatan Teluk Keramat, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, mulai bisa bernafas lega dengan harga cabai yang mulai stabil di bulan November.

“Sudah beberapa minggu harga cabai turun naik. Dari Rp115 ribu, tiba-tiba jatuh sampai Rp5.000 per kilogram,” ujarnya.

Sempat terpukul dengan penurunan harga yang drastis, Ia tetap merawat tanaman cabainya. Kesabarannya perlahan membuahkan hasil. Harga cabai kini menunjukkan tren kenaikan sehingga memberikan harapan baru bagi para petani.

“Masuk November ini harganya mulai merangkak naik, sekarang sekitar Rp27 ribu per kilogram,” katanya.

Menurut Yogi, kejatuhan harga beberapa waktu lalu terjadi akibat melimpahnya pasokan cabai dari luar Kalimantan Barat, terutama dari Pulau Jawa.

“Harga sempat murah karena banyak cabai dari luar pulau masuk ke Kalbar, jadi pasokan di pasar melimpah,” jelasnya.

Ia menjelaskan kiriman cabai dari Jawa membuat stok di pasar-pasar besar tertutupi. Alhasil, cabai lokal hanya terserap di pasar sekitar desa dengan harga relatif rendah.

“Jadinya cabai lokal di sini cuma dijual ke pasar-pasar terdekat, makanya harganya murah,” tambahnya.

Ia mengungkapkan di lahan sekitar 0,5 hektare, Ia menanam sekitar 3.500 batang cabai. Ia dikenal sebagai petani muda yang aktif dan konsisten mengembangkan usaha taninya.

Ia mengatakan membaiknya harga cabai kembali memompa semangat. Meski belum kembali ke harga tinggi seperti sebelumnya, ia tetap yakin untuk terus menanam dan menjaga suplai.

Ia menyebutkan bahwa peningkatan harga juga dipicu oleh kondisi cuaca. Memasuki musim hujan, beberapa wilayah di Jawa mengalami banjir sehingga pasokan cabai dari sana menurun.

“Sekarang sudah masuk musim banjir, hujan di mana-mana. Jadi harga naik karena di Jawa banyak daerah yang terdampak. Kiriman cabai ke Kalbar, terutama ke Sambas, juga berkurang. Jadi pasokan kini lebih banyak dari petani lokal, makanya harganya ikut naik,” ujarnya.

Penulis: Serawati

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan