Kemkomdigi: Hackathon Lahirkan Talenta untuk Transformasi Digital
Jakarta (Suara Kalbar) – Direktur Kecerdasan Artifisial dan Ekosistem Teknologi Baru Kementerian Komunikasi dan Digital Aju Widya Sari mengatakan program Hackathon yang diinisiasi perusahaan teknologi bertaraf internasional dapat menciptakan banyak talenta kreatif yang memiliki inovasi teknologi untuk memperkuat transformasi digital di Indonesia.
“Semangat bahwa teknologi bukan hanya alat, melainkan bahasa baru bagi generasi yang ingin memberi solusi. Sejak edisi pertama di tahun 2024, ajang ini dirancang untuk memperkuat transformasi digital Indonesia melalui pemanfaatan generatif artificial intelligence dan teknologi 5G,” kata Aju dalam acara Hackathon 2025 yang didukung Ericsson dan Qualcomm, di Jakarta, Jumat (14/11/2025).
Aju mengatakan Indonesia sejatinya memiliki jutaan peneliti, pengembang dan ahli kecerdasan buatan yang memerlukan kolaborasi dan ekosistem yang transparan untuk dapat merealisasikan ide kreatif di bidang teknologi yang dapat memberikan dampak nyata.
Aju mengatakan, inovasi yang mereka buat banyak yang memanfaatkan teknologi yang sudah ada namun disempurnakan sehingga menghasilkan ide yang melebihi bayangan.
Ia mengatakan fokus Hackathon 2025 yang memberikan solusi digital berbasis 5G pada tiga sektor strategis penyumbang ekonomi Indonesia yakni manufaktur pertambangan, pertanian, dan perdagangan, dapat meningkatkan potensi pertumbuhan Indonesia yang lebih meningkat.
Berdasarkan data statistik Indonesia 2025 dari BPS, pendapatan domestik bruto (PDB) untuk sektor pertambangan mencapai Rp955 triliun, pertanian Rp1.109 triliun, dan perdagangan mencapai Rp1.680 triliun.
“Bayangkan saja, bila sektor tersebut digabungkan dengan solusi berbasis 5G maka potensi peningkatan ekonomi Indonesia akan luar biasa,” kata Aju.
Aju mengatakan transformasi digital bukan hanya soal teknologi, namun tentang manusia dan kesempatan yang lebih setara agar inovasi memberikan manfaat nyata dari desa hingga pelosok negeri.
Transformasi digital tidak bisa hanya berbasis dari satu jenis teknologi yaitu kecerdasan artifisial yang merupakan mesin penggerak aktivitas di berbagai sektor, mulai dari industri, pendidikan, dan lainnya, melainkan perlunya sumber daya manusia yang siap memanfaatkan dan mengembangkan teknologi secara beretika dan bertanggung jawab.
“Sebab masa depan, kita tidak hanya memilih mereka yang memiliki teknologi, tetapi memilih mereka yang mau berbagi, berinovasi, dan berkolaborasi,” kata Aju.
Sumber: ANTARA
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now




