SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Sport Pecco Bagnaia Bantah Tekanan Marc Marquez Pengaruhi Performanya

Pecco Bagnaia Bantah Tekanan Marc Marquez Pengaruhi Performanya

Ducati menginginkan salah satu pembalap andalannya, Francesco Bagnaia (kanan) agar tidak menyerah meski hasil yang diinginkan tidak sesuai harapan. (Google)

Suara Kalbar – Pembalap MotoGP dari tim Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia, akhirnya buka suara soal performanya yang menurun drastis di paruh kedua musim MotoGP. Juara dunia dua kali itu menegaskan bahwa penurunan prestasinya sama sekali tidak ada hubungannya dengan keberadaan rekan setimnya, Marc Marquez.

“Saya memang mengalami kesulitan saat Marc masih di lintasan, tapi saya juga tetap kesulitan sekarang ketika Marc sedang di rumah,” kata Francesco Bagnaia kepada Sky Italia pada Jumat (24/10/2025) di sela Grand Prix Malaysia.

Diketahui, pada MotoGP musim ini, penampilan Bagnaia bersama Ducati Desmosedici GP25 memang belum stabil. Sejak jeda musim panas, performanya justru kian menurun. Meskipun sempat menjuarai Grand Prix Jepang, ia gagal meraih poin di tiga dari empat seri terakhir, termasuk di Phillip Island pekan lalu.

Situasi menjadi semakin sulit setelah Marc Marquez, rekan setim sekaligus juara dunia delapan kali, dipastikan absen hingga akhir musim akibat cedera. Banyak pihak, termasuk mentornya, Valentino Rossi, menilai tekanan mental karena bersaing dengan Marquez membuat Bagnaia kehilangan fokus. Namun pembalap berusia 27 tahun itu menolak klaim tersebut mentah-mentah.

“Saya tahu banyak yang berpikir performa saya menurun karena Marc, tapi bukan itu penyebabnya. Masalah kami lebih kepada teknis dan karakter motor, bukan soal siapa yang ada di garasi sebelah,” tegas Bagnaia.

Sementara, akhir pekan Francesco Bagnaia di Sepang dimulai dengan hasil yang kurang memuaskan. Ia gagal lolos langsung ke sesi kualifikasi Q2 setelah hanya menempati posisi luar 10 besar di sesi latihan Jumat. Meski begitu, Bagnaia menilai performanya mulai menunjukkan tanda-tanda perbaikan dibanding dua seri sebelumnya.

“Di akhir sesi, situasinya agak kacau, jadi kami tidak berhasil masuk Q2. Namun dibanding dua akhir pekan sebelumnya, kami sudah melangkah lebih baik. Sekarang kami harus tetap tenang karena Q1 besok akan menjadi sesi yang penting dan sulit. Kami berharap bisa meningkat,” tegasnya.

Bagnaia mengakui bahwa sektor terakhir Sirkuit Sepang masih menjadi titik lemah utamanya. Ia mengatakan masalah traksi dan kestabilan motor sudah muncul sejak awal musim dan belum juga terpecahkan.

“Di sektor terakhir, entah kenapa saya tidak bisa membuka gas dengan baik, terutama di Tikungan 14 dan 15,” ujar Francesco Bagnaia.

Ia menambahkan bahwa gejala motor yang tidak stabil ini sudah dirasakan sejak awal tahun. Kadang ringan, kadang parah, namun sejak sprint race di Austria, kondisi motor semakin sulit dikendalikan.

“Gerakan motor yang tidak stabil ini sudah kami alami sejak awal tahun. Kadang lebih parah, kadang lebih ringan. Sayangnya, sejak sprint di Austria, gejalanya makin buruk, dan sejak saat itu kami kesulitan mencari tahu sumber masalahnya.”

Dengan pernyataannya ini, Francesco Bagnaia ingin menegaskan bahwa fokus utamanya adalah memulihkan performa, bukan membandingkan diri dengan Marc Marquez. Bagnaia percaya bahwa tim Ducati masih mampu memperbaiki motor untuk sisa musim ini, terutama menghadapi seri-seri penutup yang sangat krusial bagi perebutan gelar juara dunia.

“Saya tidak pernah mencari alasan atau menyalahkan siapa pun,” tegasnya. “Kami bekerja keras untuk menemukan solusi. Saya percaya tim dan saya yakin kami bisa kembali kompetitif.”

Sumber: Beritasatu.com

Komentar
Bagikan:

Iklan