SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Lifestyle Penelitian Ungkap Dot Bayi Merek Terkenal Mengandung Bahan Kimia Berbahaya BPA

Penelitian Ungkap Dot Bayi Merek Terkenal Mengandung Bahan Kimia Berbahaya BPA

Ilustrasi Dot bayi merek Eropa diduga mengandung BPA, zat kimia berbahaya yang dapat ganggu hormon dan kesehatan anak, meski diklaim “BPA free”. (Pixabay/DOK)

Jakarta (Suara Kalbar)- Sebuah penelitian terbaru memperingatkan adanya bahan kimia beracun yang dikaitkan dengan penurunan jumlah sperma, obesitas, dan kanker pada dot bayi (baby dummies).  Hasil analisis dari lembaga konsumen asal Ceko, dTest, mengungkap bahwa dot yang diproduksi oleh tiga merek besar Eropa mengandung bisfenol A (BPA) yaitu bahan kimia berbahaya yang seharusnya sudah tidak digunakan lagi.

Tiga merek tersebut adalah Curaprox (Swiss), Sophie la Girafe (Prancis), dan Philips (Belanda). Ironisnya, seluruh produk itu dilabeli “BPA free” atau “karet alami”.

BPA sendiri merupakan bahan kimia industri yang biasa digunakan untuk membuat plastik lebih kuat dan tahan lama. Namun, zat ini dapat larut seiring waktu, terutama ketika terkena air liur dan panas, lalu masuk ke dalam tubuh melalui mulut.

Menurut Chloe Topping, aktivis dari lembaga lingkungan Chem Trust, BPA dapat mengacaukan sistem hormon dalam tubuh karena meniru atau mengganggu fungsi estrogen dan hormon lainnya.  “Bayi dan anak-anak sangat rentan terhadap dampak bahan kimia seperti ini karena organ dan sistem saraf mereka masih berkembang,” ujarnya dikutip Dailymail, Rabu (22/10/2025).

Menanggapi temuan tersebut, Curaprox segera menarik produknya dari pasaran dan menawarkan pengembalian uang kepada pelanggan. Namun, Sophie la Girafe dan Philips menolak hasil penelitian dan tetap menjual dot yang disebut bermasalah itu.

Dalam pengujian laboratorium, dTest membeli 19 dot dari toko-toko di Ceko, Slovenia, dan Hungaria, serta dua dot dari pasar daring Temu yang diproduksi oleh perusahaan Tiongkok Foshan City Saidah Baby Products.

Diketahui, untuk meniru kondisi di mulut bayi, setiap dot direndam dalam larutan air liur buatan selama 30 menit pada suhu tubuh 37 derajat celsius. Hasilnya, ditemukan kandungan BPA pada empat produk, tiga dari merek Eropa dan satu dari Tiongkok.

Dot Curaprox “Baby Grow With Love Soother” menjadi yang terburuk, dengan kandungan 19 mikrogram BPA per kilogram, hampir dua kali lipat dari batas aman Uni Eropa sebesar 10 mikrogram/kg.  Produk Sophie la Girafe “Natural Rubber” mengandung 3 mikrogram/kg, sedangkan Philips Avent Ultra Air Soother mengandung 2 mikrogram/kg.

Dailymail menyebutkan BPA dikenal sebagai zat yang dapat mengganggu sistem hormonal, melemahkan daya tahan tubuh, serta meningkatkan risiko obesitas, diabetes, infertilitas, dan penyakit jantung. Sejumlah penelitian juga menunjukkan bahwa BPA dapat menghambat perkembangan otak anak serta meningkatkan risiko ADHD dan autisme.

Meski demikian, pemimpin redaksi dTest, Hana Hoffmannová, menilai temuan ini belum perlu membuat orang tua panik. “Sebagian besar dot yang diuji tidak mengandung BPA, dan kadar yang ditemukan pun relatif rendah,” ujarnya.

Ia menyarankan agar orang tua mengganti dot secara berkala dan menjaga kebersihannya. Curaden, produsen Curaprox, menyatakan telah menarik produk dari batch terdampak sebagai bentuk kehati-hatian dan komitmen terhadap kualitas.

Sementara itu, Vulli, produsen Sophie la Girafe, menegaskan bahwa produk yang diuji sebenarnya sudah tidak dipasarkan lagi, dan hasil uji internal mereka menunjukkan produk bebas BPA. Philips juga menolak hasil uji dTest dan menyebut bahwa pengujian independen bersama lembaga sertifikasi internasional DEKRA menunjukkan tidak ada BPA yang terdeteksi di seluruh lini produknya.

Sumber: Beritasatu.com

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan