SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Dunia Trump Hentikan Desakan Aneksasi Tepi Barat oleh Israel

Trump Hentikan Desakan Aneksasi Tepi Barat oleh Israel

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump saat berpidato di Sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Selasa 23 September 2025. (AP Photo/AP)

Suara Kalbar – Presiden Amerika Serikat Donald Trump menegaskan pada Kamis (25/9/2025), dia tidak akan mengizinkan Israel mencaplok Tepi Barat. Pernyataan ini menolak desakan politisi sayap kanan Israel yang ingin memperluas kedaulatan atas wilayah tersebut untuk memupus harapan bagi berdirinya negara Palestina yang layak.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebelumnya menghadapi tekanan dari sejumlah sekutu untuk mencaplok Tepi Barat. Rencana tersebut memicu kekhawatiran pada kalangan pemimpin Arab, yang sebagian besar sempat bertemu Trump pada sela-sela Sidang Majelis Umum PBB.

“Saya tidak akan membiarkan Israel mencaplok Tepi Barat. Itu tidak akan terjadi,” tegas Trump kepada wartawan di Ruang Oval Gedung Putih.

“Sudah cukup. Saatnya berhenti sekarang,” tambahnya.

Komentar itu disampaikan hanya sehari sebelum Netanyahu tiba di New York untuk berpidato di PBB pada Jumat. Namun, kantor Netanyahu belum memberikan tanggapan resmi terkait pernyataan Trump tersebut.

Permukiman Israel di Tepi Barat terus bertambah sejak wilayah itu direbut dalam perang tahun 1967. Saat ini, jaringan permukiman, jalan, dan infrastruktur di bawah kendali Israel kian mengiris wilayah yang juga diklaim Palestina.

Salah satu rencana pembangunan kontroversial adalah proyek E1 yang telah mendapat persetujuan akhir pada Agustus 2025. Proyek ini dinilai akan membagi dua wilayah Tepi Barat yang diduduki dan memutus akses ke Yerusalem Timur, kawasan yang juga diperebutkan Palestina.

Dalam pertemuannya dengan para pemimpin Arab dan Muslim, termasuk dari Arab Saudi, UEA, Qatar, Mesir, Yordania, Turki, Indonesia, dan Pakistan, Trump turut membahas perang yang hampir dua tahun berlangsung di Gaza antara Israel dan kelompok militan Hamas.

Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal Farhan Al-Saud menegaskan, negara-negara Arab memperingatkan konsekuensi serius dari rencana aneksasi Tepi Barat. Pesan tersebut, menurutnya, sangat dipahami oleh Presiden AS.

Saat ini, sekitar 700.000 pemukim Israel tinggal di antara 2,7 juta warga Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem Timur, yang dianeksasi Israel secara sepihak, langkah yang tidak diakui sebagian besar komunitas internasional.

Israel menolak menyerahkan kendali atas Tepi Barat, terutama setelah serangan militan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober 2023 di Gaza yang memperkuat sikap keras Tel Aviv terhadap Palestina.

Sumber: Beritasatu.com

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan