SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Daerah Pontianak Festival Film Pelajar Khatulistiwa VI 2025 Siap Digelar, Angkat Tema Pembangunan Kota dan Desa

Festival Film Pelajar Khatulistiwa VI 2025 Siap Digelar, Angkat Tema Pembangunan Kota dan Desa

Foto Bersama Dalan Kegiatan Workshop Film Pendek Festival Film Pelajar Khatulistiwa 2025. [Suarakalbar.co.id/Fajar Bahari]

Pontianak (Suara Kalbar) – Festival Film Pelajar Khatulistiwa (FFPK) ke-VI tahun 2025 segera digelar. Tahun ini, FFPK mengusung tema “Membangun Kota, Membangun Desa” dengan beragam subtema yang dapat dipilih oleh peserta.

Ketua Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I) Kalimantan Barat, Zulfydar Zaidar Mochtar, mengungkapkan bahwa pendaftaran sudah dibuka sejak enam bulan lalu. Antusiasme peserta tidak hanya datang dari wilayah Kalbar, tetapi juga dari berbagai daerah di luar provinsi.

“Ini sudah hampir 6 bulan panitia mengundang seluruh pelajar SMP dan SMA se-Indonesia, buktinya sudah ada dari Jawa Tengah yang sudah masuk. Artinya pesan sudah sampai, tinggal beberapa bulan lagi festival akan dilangsungkan,” jelas Zulfydar, usai Kegiatan Workshop Film Pendek di Salah Satu Hotel di Kota Pontianak, Rabu (24/09/2025).

Ia menambahkan, setiap tahun jumlah film yang masuk selalu lebih dari 40 judul. Pada penyelenggaraan tahun ini, panitia memperkirakan jumlah karya yang diterima akan lebih banyak lagi dan diperkirakan diatas 60 judul.

“Sesuai tema, pelajar masih sangat mampu karena kriterianya berbeda. Dari semua itu akan ada juara umum, dan beberapa kali juara umum tingkat SMA yang menang, sedangkan perguruan tinggi biasanya berada di posisi dua atau tiga,” ungkapnya.

Zulfydar juga menyampaikan bahwa ke depan pihaknya menargetkan peningkatan total hadiah.

“Tahun depan mungkin kalau hadiah totalnya bisa seratus juta. Itu dalam rangka memberi ruang bagi anak-anak untuk mengembangkan ide kreatif, kemampuan, berkhayal atau bermimpi, lalu menuangkannya ke dalam tulisan hingga menjadi sebuah film. Baik untuk mengkritisi, berimprovisasi, atau berkeinginan menjadi lebih baik,” ujarnya.

Menurutnya, festival ini juga memiliki nilai strategis karena bersinergi dengan program pemerintah pusat, terutama dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.

“Kalau ekonomi tumbuh dari desa, maka pembangunan dan pertumbuhan ekonomi tingkat kabupaten, kota, maupun provinsi akan ikut berpengaruh,” katanya.

Zulfydar menekankan, film memiliki kekuatan sebagai media penyampaian pesan sekaligus sarana promosi potensi daerah.

“Melalui sindiran film, bisa lahir kekuatan ikon tersendiri. Misalnya film yang menjadikan suatu desa sebagai ikon, baik dari hasil dagang, hasil alam, maupun kreativitas masyarakatnya. Itu bisa menjadi ikon, termasuk dari sisi pariwisata,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Pontianak, Rizal Almutahar, menegaskan dukungan pemerintah kota terhadap penyelenggaraan festival tersebut.

“Pemerintah Kota Pontianak melalui Disporapar secara rutin mendukung. Kegiatan ini selalu disinergikan dengan hal-hal yang relevan dengan dinamika Kota Pontianak sebagai ibu kota provinsi,” kata Rizal.

Ia menambahkan, peserta FFPK tidak hanya berasal dari Kota Pontianak.

“Contohnya hari ini ada dari Singkawang, Mempawah, Kubu Raya. Kita berharap pada periode berikutnya, 14 kabupaten/kota di Kalbar bisa ikut serta, dan teman-teman di daerah lain pun dapat mengikuti festival seperti ini,” pungkasnya.

Penulis: Fajar Bahari

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan