SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Daerah Mempawah Tak Hanya Jadi Aset, Lahan Desa Pasir Mempawah Kini Produktif dengan Jahe

Tak Hanya Jadi Aset, Lahan Desa Pasir Mempawah Kini Produktif dengan Jahe

Plt. Kepala Desa Pasir Muhammad Amin di lahan jahe seluas 2 hektare yang dikelola oleh pemerintah desa. SUARAKALBAR.CO.ID/Istimewa

Mempawah (Suara Kalbar) – Desa Pasir, Kecamatan Mempawah Hilir, Kabupaten Mempawah, sedang menjadi sorotan karena berhasil mengelola lahan desa seluas 2 hektare untuk budidaya jahe.

Dikelola oleh dua kelompok tani yang masing-masing beranggotakan 10 orang, program ini diyakini mampu mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat sekaligus menjadi contoh nyata pemanfaatan lahan tidur yang produktif.

Mengapa jahe? Plt. Kepala Desa Pasir, Muhammad Amin, menegaskan bahwa jahe dipilih karena bukan hanya memiliki nilai ekonomi tinggi, tetapi juga terbukti tumbuh subur bahkan di tanah gambut, lahan khas yang banyak dijumpai di Kabupaten Mempawah.

“Komoditas ini bahkan disebut sebagai salah satu andalan daerah, dengan harga bagus dan permintaan pasar yang stabil baik untuk kebutuhan lokal maupun nasional”, ujar Amin.

Menurutnya langkah ini tidak sekadar proyek pertanian biasa, melainkan strategi untuk membangkitkan kesadaran masyarakat akan pentingnya sektor pertanian dan perkebunan.

“Alhamdulillah, kami di Desa Pasir dapat memanfaatkan lahan aset desa untuk menanam jahe. Selain memberdayakan kelompok tani, upaya ini juga membuka lapangan kerja,” ujarnya.

Ia melanjutkan, bahwa tujuan utamanya adalah memberikan edukasi kepada warga desa. Menurutnya, pertanian dan perkebunan adalah salah satu nyawa ekonomi di tingkat desa, bahkan sampai ke level kabupaten.

“Semoga dengan keberhasilan ini, semakin banyak warga yang termotivasi untuk ikut serta. Dengan begitu, pendapatan masyarakat bisa meningkat dan berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi desa maupun daerah,” tambahnya.

Tidak berhenti di situ, Muhammad Amin menekankan bahwa program ini juga sejalan dengan arahan Bupati Mempawah yang mendorong desa untuk lebih mandiri dan produktif.

Bahkan, langkah ini mendukung Asta Cita Presiden Prabowo yang menekankan ketahanan pangan serta kesejahteraan masyarakat desa.

“Kami ingin menunjukkan bahwa lahan tidur bukan hanya aset pasif, melainkan sumber daya yang bisa dikelola secara produktif untuk kesejahteraan masyarakat,” tutupnya penuh optimisme.

Dengan semangat baru ini, Desa Pasir membuktikan bahwa desa bisa menjadi pusat inovasi ekonomi. Pertanyaan yang kini muncul: apakah gerakan ini akan menginspirasi desa-desa lain di Kalimantan Barat untuk melakukan hal serupa?

Penulis: Tim Liputan

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Komentar
Bagikan:

Iklan