SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Teknologi Akademisi UMM Ungkap Dua Sisi Roblox, Edukasi dan Ancaman Konten Negatif

Akademisi UMM Ungkap Dua Sisi Roblox, Edukasi dan Ancaman Konten Negatif

Ilustrasi Roblox (Pexels/Pixabay)

Suara Kalbar-Di tengah popularitasnya di kalangan anak-anak dan remaja, gim online Roblox memunculkan dua sisi yang berlawanan, yakni potensi edukatif yang besar dan risiko konten negatif yang mengkhawatirkan. Fenomena ini menuai perhatian berbagai kalangan, termasuk akademisi.

Dr Arina Restian, dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menilai Roblox sebagai platform yang harus dipahami secara menyeluruh. Menurutnya, Roblox bukan sekadar permainan, tetapi juga bisa menjadi media pembelajaran yang inovatif.

“Roblox itu memiliki sisi positif dan negatif. Positifnya terdapat edukasi terkait keilmuan matematika, fokus, dan strategi. Tetapi juga karena adanya oknum-oknum yang memunculkan sisi negatif seperti kekerasan, pornografi, dan lain sebagainya,” ujar Arina kepada Beritasatu.com, Senin (12/8/2025).

Arina menjelaskan, Roblox berpotensi mendukung metode project based learning, terutama untuk siswa sekolah dasar. Melalui mode permainan kreatif, anak-anak dapat belajar sambil berinteraksi, sementara guru bisa menyampaikan materi dengan cara yang lebih menarik.

Selain manfaatnya, Arina menegaskan pentingnya pengawasan yang berlandaskan hukum. Ia merujuk pada UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dan UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Pornografi yang melarang penyediaan akses konten pornografi kepada anak-anak.

“Jadi yang pertama kita harus berpacu pada payung hukum ya. Artinya, melarang penyediaan akses konten pornografi pada anak,” jelasnya.

Untuk memastikan anak-anak aman bermain Roblox, Arina merekomendasikan beberapa strategi, yakni:

  1. Mengaktifkan fitur kontrol usia resmi agar anak di bawah batas usia tertentu tidak bisa mengakses konten yang tidak sesuai.
  2. Mengedukasi anak tentang literasi digital, termasuk batas aman berbagi informasi, menolak ajakan mencurigakan, dan bekerja sama dengan sekolah dalam pengawasan.

Arina merangkum tiga kata kunci penting yang harus menjadi fokus penggunaan Roblox, yaitu keamanan digital, produktivitas, dan literasi digital. Menurutnya, ketiganya akan memastikan anak-anak tidak hanya bermain dengan aman, tetapi juga memperoleh nilai edukatif dari pengalaman tersebut.

Ia pun mendorong adanya kolaborasi lintas sektor antara dunia pendidikan, industri teknologi informasi, lembaga perlindungan anak, dan pemerintah.

“Adanya sinergi dengan kebijakan pemerintah agar pemanfaatan game edukasi sesuai dengan regulasi yang ada,” pungkas Arina.

Dengan strategi pengawasan yang tepat, Roblox bukan hanya menjadi hiburan, tetapi juga ruang belajar yang aman dan produktif bagi anak-anak.

Sumber: Beritasatu.com

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan