SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Daerah Pontianak Siklus Menu MBG Berubah Per 20 Hari, SPPG Pontianak Rutin Evaluasi Menu Kurang Disukai

Siklus Menu MBG Berubah Per 20 Hari, SPPG Pontianak Rutin Evaluasi Menu Kurang Disukai

Septianto, Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kota Pontianak. [SUARAKALBAR.CO.ID/Meriyanti]

Pontianak (Suara Kalbar) – 14 Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kota Pontianak hingga saat ini sudah melayani 40 ribu siswa dalam penyediaan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang merupakan program Astacita dari Presiden Prabowo Subianto.

Hal ini disampaikan oleh Septianto, Kepala SPPG Kota Pontianak yang menjelaskan bahwa dapur SPPG yang siap beroperasi berdasarkan berita acara verifikasi dan validasi BGN ada 26 dapur, sedangkan yang sudah mendistribusikan adalah 14 dapur.

“12 sisanya itu masih dalam proses validasi data sekolah, data penerima, data Ibu hamil atau data golongan B3 yang ada di Kota Pontianak,” ujarnya saat ditemui pada Senin (28/07/2025).

Untuk saat ini menu yang disediakan per SPPG itu berbeda-beda berdasarkan angka kecukupan gizi harian yang telah ditentukan oleh ahli gizi. Septianto memaparkan bahwa siklus menunya dibuat per 20 hari.

“Jadi siklusnya itu dibuat per 20 hari. Per 20 hari berarti kan dalam hitungan operasional sekolah itu ada sebulan, jadi misalkan untuk bulan berikutnya itu ditentukan menunya dari bulan sebelumnya,” jelas Septianto.

Hal ini dibuat agar pihak dapur SPPG dapat mengetahui menu apa yang disukai dan tidak disukai agar kedepannya dapat dilaksanakan evaluasi untuk menu yang kurang disukai tersebut.

“Jadi kita bisa menilai itu menu apa yang disukai dan tidak disukai, dari limbah yang dihasilkan, nah kalau menu yang disukai akan muncul lagi di siklus berikutnya, sedangkan yang tidak disukai akan jadi bahan evaluasi kita,” ujarnya.

Hingga saat ini dari MBG yang telah berjalan, dapat dilihat bahwa menu-menu yang disukai siswa/siswi yaitu seperti menu ayam fillet atau ayam masak teriyaki.

“Menu yang disukai anak-anak itu rata-rata yang model ayam fillet atau ayam masak teriyaki,” tambahnya.

Ia menyampaikan bahwa dalam satu dapur dapat melayani sekitar 3000 hingga 3500 makan bergizi gratis setiap harinya.

“Tapi ketika nanti dapur-dapur SPPG ini sudah mencapai kuota yang ditentukan dari BGN, itu maksimalnya di 3000 peserta didik plus 10% Ibu hamil yang menyusui beserta balita,” tambahnya.

Septianto juga menghimbau agar dukungan dari Pemerintah Kota Pontianak maupun Pemerintah Provinsi Kalbar dapat terus hadir dan ikut mengawasi jalannya program MBG ini.

“Alhamdullilah kami menyambut baik dan kami sangat memerlukan dukungan dari Pemkot maupun Permprov berarti pemerintah peduli sama kami, walaupun ini jatuhnya kami badan yang vertikal tapi kami harus melibatkan stakelholder seperti Pemkot Pontianak,” harapnya.

Penulis: Meriyanti

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan