DeepSeek Rilis Model AI Terbaru, Penantang Serius Google dan OpenAI

Suara Kalbar – Persaingan antara model artificial intelligence (AI) open-source dan closed-source kembali memanas. DeepSeek, perusahaan AI asal Tiongkok, baru saja merilis versi terbaru dari model R1 mereka di platform HuggingFace dengan peningkatan signifikan.

Dilansir dari Mashable, Sabtu (31/5/2025), versi terbaru ini diberi nama DeepSeek-R1-0528 dan memiliki 685 miliar parameter, meningkat dari versi sebelumnya yang memiliki 671 miliar parameter.

Tidak seperti model milik OpenAI dan Google yang bersifat tertutup, model DeepSeek bersifat open-source, artinya bobot (weights) modelnya tersedia secara publik. Berdasarkan hasil uji coba (benchmark), pembaruan ini membawa peningkatan kemampuan penalaran dan inferensi, dan kini mulai mendekati performa model seperti OpenAI o3 dan Google Gemini 2.5 Pro.

Tak hanya itu, DeepSeek juga memperkenalkan versi distilled dari model tersebut yang dibangun menggunakan model ringan Qwen3 8B milik Alibaba. Model ini diberi nama DeepSeek-R1-0528-Qwen3-8B, dan meski lebih ringan, justru mengungguli Google Gemini-2.5-Flash-Thinking-0520 serta OpenAI o3-mini dalam sejumlah pengujian.

Yang lebih menarik, menurut laporan TechCrunch, model ringan ini bisa dijalankan hanya dengan satu GPU, menjadikannya solusi yang jauh lebih terjangkau dan ramah bagi pengembang mandiri maupun startup kecil.

Dengan pendekatan open-source dan efisiensi komputasi yang ditawarkan, DeepSeek dianggap sebagai penantang serius bagi raksasa AI asal AS seperti Google dan OpenAI. Mereka menunjukkan bahwa model AI berkinerja tinggi tidak selalu membutuhkan daya komputasi besar dan mahal.

Namun, tidak semua aspek dari model DeepSeek mendapat pujian. Menurut seorang pengembang AI yang dikutip TechCrunch, versi terbaru ini justru lebih ketat dalam menyaring konten, khususnya saat membahas kritik terhadap pemerintah Tiongkok.

Sumber: Beritasatu.com

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS