SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Lifestyle Trump Tunda Pemblokiran TikTok di AS, Tambah Waktu 75 Hari untuk Proses Kesepakatan

Trump Tunda Pemblokiran TikTok di AS, Tambah Waktu 75 Hari untuk Proses Kesepakatan

Presiden Donald Trump menandatangani perintah eksekutif di Ruang Oval Gedung Putih di Washington, Senin 31 Maret 2025, disaksikan musisi Kid Rock. (AP/AP)

Suara Kalbar – Presiden Amerika Serikat Donald Trump memutuskan untuk menunda pemblokiran TikTok dengan memberikan perpanjangan waktu 75 hari melalui perintah eksekutif terbaru yang ia tandatangani.

Keputusan ini diumumkan langsung Trump melalui akun media sosial miliknya, Truth Social, pada Sabtu (5/4/2025). Dalam pernyataannya, Trump mengatakan penundaan ini bertujuan untuk memberi waktu tambahan dalam menyelesaikan kesepakatan terkait operasional TikTok di AS.

“Pemerintahan saya telah berupaya keras menyelamatkan TikTok dan kami sudah mencatat banyak kemajuan. Karena masih ada proses persetujuan yang harus dilalui, saya menandatangani perintah eksekutif untuk memperpanjang masa operasional TikTok selama 75 hari ke depan,” ujar Trump dilansir dari Beritasatu.com, Senin(7/4/2025).

Pengumuman ini hadir sehari sebelum pemblokiran resmi TikTok dijadwalkan berlaku di wilayah Amerika Serikat.

Dilansir dari Tech Crunch, hal ini merupakan kali kedua Trump memberikan penundaan terhadap tenggat waktu pemblokiran TikTok di AS. Awalnya, ByteDance selaku induk TikTok diberi waktu hingga 19 Januari untuk melepas operasionalnya di AS, sesuai undang-undang yang disahkan pada masa pemerintahan Joe Biden.

Namun, tepat pada hari pertama menjabat, Trump mengeluarkan perintah eksekutif baru yang memberikan kelonggaran waktu 75 hari bagi perusahaan tersebut.

Sebelum adanya perintah ini, TikTok sempat tidak tersedia di toko aplikasi seperti App Store dan Google Play, meskipun akhirnya kembali diakses setelah ada kebijakan penundaan.

Trump juga dilaporkan telah meninjau proposal dari sejumlah investor asal AS, termasuk Oracle, Blackstone, dan Andreessen Horowitz, yang menjadi kandidat terdepan untuk mengambil alih operasional TikTok. Selain itu, sejumlah perusahaan lain, seperti Amazon, Perplexity, Project Liberty milik Frank McCourt, Walmart, dan AppLovin juga disebut tertarik.

Penting dicatat bahwa penyelesaian kesepakatan apa pun masih membutuhkan persetujuan dari Pemerintah China. Di sisi lain, ByteDance belum memberikan sinyal untuk menjual TikTok atau mengurangi kepemilikan sahamnya di platform tersebut, sebagaimana disyaratkan oleh undang-undang pelarangan yang berlaku terkait pemblokiran TikTok di AS.

Sumber: Beritasatu.com

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan