SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda News Tokoh Pers Kalbar Kecam Pengiriman Kepala Babi dan Bangkai Tikus ke Redaksi Tempo 

Tokoh Pers Kalbar Kecam Pengiriman Kepala Babi dan Bangkai Tikus ke Redaksi Tempo 

Paket berisi kepala babi yang ditujukan kepada wartawan Tempo, Francisca Christy Rosana di kantor Tempo, Palmerah, Jakarta, 20 Maret 2025. [HO- Tempo]

Pontianak (Suara Kalbar)- Ir. H. Werry Syahrial, MH, tokoh Pers Kalbar mengutuk dan mengecam keras atas insiden pengiriman kepala babi dengan bagian kuping yang sudah dipotong dan enam bangkai tikus dengan kepala terpotong ke Kantor Redaksi Tempo.

“Kami seluruh insan pers Kalbar baik digital, cetak dan televisi se Kalbar mengecam dan mengutuk terhadap adanya pengiriman kepala babi serta kemudian 6 bangkai tikus ke Kantor Redaksi Tempo.,” ujar H. Werry.

Menurut H. Werny, perbuatan itu adalah hal tercela dan merusak demokrasi serta menodai independensi dan kedaulatan Pers yang dilindungi UU serta melanggar Hak Asasi Manusia (HAM).

“Pers adalah pilar ke 4 dari Demokrasi. Perbuatan tersebut merupakan teror bagi demokrasi yang secara tidak langsung juga dapat merusak citra Presiden Prabowo. Prabowo itu sangat menghormati kebebasan pers dan demokrasi,” tegas Werry yang juga Penasehat PWI Kalbar.

Terlebih kalimat “ya dimasak saja” yang diucapkan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi mewakili pemerintah menjawab pertanyaan wartawan mengenai kejadian itu menimbulkan kecaman dari banyak kalangan.

“Jawaban Hasan Nasbi tersebut sangat merugikan Presiden Prabowo yang sebelum kejadian tersebut (pengiriman kepala babi dan 6 ekor tikus,red), sudah wanti-wanti agar komunikasi dengan media massa diperbaiki. Jawaban Hasan Nasbi tersebut saya yakin itu bukan style dan karakter Presiden Prabowo. Ini merugikan dan merusak citra presiden,” tambah Werry pada konferensi pers yang digelar tadi malam di Pontianak.

Konferensi pers tersebut dihadiri anggota berbagai organisasi pers, seperti PWI, AJI, Ikatan Jurnalis Televisi (IJTI) Kalbar Persatuan Wartawan Perempuan Kalbar, dan patra wartawan dari berbagai media. “Komentar Hasan Nasbi tersebut memperburuk persepsi Presiden Prabowo terhadap pembangunan demokrasi di Indonesia,” ujar para wartawan terse but.

Sementara itu, Dewan Pers dalam siarannya juga mengecam dan mengutuk keras segala bentuk teror terhadap jurnalis. Dewan Pers menyatakan bahwa tindakan pengiriman kepala babi kepada redaksi Tempo merupakan bentuk teror dan ancaman terhadap indepedensi serta kemerdekaan pers.

“Padahal kemerdekaan pers adalah salah satu wujud kedaulatan rakyatsebagaimana disebut Pasal 2 UU 40 tahun 1999 tentang pers. Dan dijamin sebagai Hak Asasi warga negara disebut pasal 4 UU Pers,” isi siaran pers tersebut.

Dewan Pers dan komunitas pers mengutuk keras setiap bentuk teror dan dengan segala macam bentuknya yang dilakukan terhdap jumalis dan perusahaan pers. Tindakan teror terhadap pers merupakan bentuk kekerasan dan premanisme.

Wartawan dan media massa, lanjut siaran Dewan Pers tersebut, bisa saja dalam menjalankan tugasnya melakukan kesalan termasuk pemberitaan yang dikeluarka oleh sebuah media. Namun melakukan tindakan teror terhadap jurnalis merupakan tindakan yang tidak berprikemanusiaan sekaligus melanggar Hak Asasi Manusia.

“Karena hak memperoleh informasi merupakan hak manusia yang hakiki. Masyarakat yang keberatan atas kesalahan atas produk jurnalistiknya atau merasa dirugikan terhadap pemberitaan bisa melakukan hak jawab, hak koreksi atas produk jurnalistik, sesuai UU Pers dan Kode Etik Jurnalistik:

Kemudian, Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) mengomentari jawaban Kepala Sekretariat Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi bahwa pengiriman kepala babi tersebut: “ya Dimasak saja” merupakan komentar yang dapat merusak citra Presiden Prabowo serta meminta agar Polri mengusut tuntas siapa dibalik teror terhadap Redaksi Tempo tersebut.

“Pemerintah harusnya usut siapa aktor dibalik pengiriman kepala babi yang juga merupakan ancaman tersebut serta pernyataan Hasan Nasbi tersebut harus ditegur dan kami minta pemerintah dididik menghormati pers,” ujar Ketua YLBHI, Mohammad Isnur, ketika diwawancara televisi, kemarin.

Penulis: Tim/Rilis

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan