Link-AR Borneo: Pemanfaatan Energi Terbarukan di Kalbar Harus Dioptimalkan
Pontianak (Suara Kalbar)- Ketua Lembaga Riset dan Advokasi Borneo (Link-AR Borneo), Ahmad Syukri, mengungkapkan potensi energi baru dan terbarukan (EBT) di Kalimantan Barat yang besar dan mampu mendukung upaya transisi energi berkelanjutan.
Dengan sumber daya alam seperti matahari, air, dan angin yang melimpah, Kalimantan Barat disebutnya memiliki peluang besar dalam mengembangkan energi terbarukan.
“Kalbar punya energi terbarukan yang melimpah, terutama matahari dan air serta angin untuk dikembangkan,” katanya melansir dari ANTARA, Sabtu(26/10/2024).
Ia mengatakan hal itu terkait kebijakan pengembangan energi biomassa yang menyasar wilayah Kalimantan yang justru dikhawatirkan akan merusak hutan alam di wilayah ini.
Ia pun mengutip data Layanan Informasi dan Investasi Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Lintas EBTKE) Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) yang menyebut potensi EBT di Kalimantan Barat mencapai 25,590 Gigawatt (GW). Rinciannya, potensi tenaga air 4,737 GW, minihidro dan mikrohidro 124 MW, energi surya 20,11 GW, energi angin 554 MW dan panas bumi 65 MW.
Potensi EBT yang ada dini menurut dia lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik di Kalimantan Barat yang berdasarkan data 2023, kebutuhan listrik di wilayah ini hanya 502 MW.
Ahmad menilai proyek energi berbasis biomassa dikhawatirkan bisa memperburuk deforestasi dan degradasi hutan melalui izin hutan tanaman maupun konsesi perkebunan sawit.
“Bahkan kebijakan penggunaan biomassa tidak akan mengurangi atau menurunkan emisi karbon, malah tetap menjadi penyumbang karbon yang memperburuk krisis iklim dan pemanasan global,” ucapnya.
Kepala Bidang Ketenagalistrikan, Dinas ESDM Provinsi Kalbar, Rudy Hadianto mengatakan pengembangan EBT di daerah ini sudah berjalan meski belum optimal. Saat ini terdapat 73 unit Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terpusat yang menghasilkan 7,54 MW dan 124 Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMh) yang menghasilkan daya 6,0024 MW.
Pembangkit listrik itu tersebar di Kabupaten Sambas, Bengkayang, Landak, Sanggau, Sintang, Kapuas Hulu, Melawi, Ketapang dan Kubu Raya.
“Kalbar memiliki potensi energi baru dan terbarukan yang berasal dari alam yang tidak akan habis, bukan hanya sekedar air, tapi angin, matahari, biomassa, biogas dan juga kita pernah menghitung potensi sampah untuk menjadi energi,” katanya.
Sumber: ANTARA
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now