Benarkah Madu Lebih Menyehatkan Dibandingkan Gula Pasir?
![]() |
| Ilustrasi madu. (Pixabay) |
Suara Kalbar – Seiring semakin genjarnya kampanye pengurangan
makanan manis yang bisa memicu penyakit kronik seperti diabetes, semakin
banyak orang mencari alternatif pemanis pengganti gula pasir.
Salah satunya adalah madu, yang disebut-sebut tidak memiliki kandungan glukosa seperti gula pasir maupun gula merah.
Hal ini dibenarkan ahli nutrisi dr. Dian
N. Nadihardjono, M.Sc, yang mengatakan jika glukosa pada madu seperti
yang ada pada buah-buahan, yaitu glukosa monosakarida yang terikat.
“Madu sama seperti buah-buahan yang mengandung pemanis alami,
dia dibentuk dari gula atau glukosa yang monosakarida, seperti gula
alami,” ujar dr. Dian dalam IG LIVE AIMI Jabar, Sabtu (1/8/2020).
Monosakarida adalah glukosa atau gula
yang mudah dicerna oleh tubuh. Sedangkan disakarida adalah glukosa
monosakarida yang diikat, sehingga tubuh membutuhkan kerja ekstra untuk
menyerapnya. Kandungan glukosa pada madu masuk pada golongan disakarida.
Karena tidak mudah dicerna tubuh, makanya
tidak mudah menaikkan kadar gula darah, sehingga bisa membantu para
penderita diabetes. Tapi tetap saja, menurut dr. Dian mengonsumsi madu
juga ada takarannya.
“Buah-buahan yang dikenal manis karena dia tinggi fruktosa, madu pun kandungan gulanya ada perhitungannya juga,” terangnya.
Madu biasanya ditambahkan ke dalam
makanan maupun minuman. Namun, ada juga orang yang punya kebiasaan
mengonsumsi 1 sendok madu per hari sebagai kebutuhan suplemen atau
vitamin.
Tapi yang menjadi sorotan, makanan dan
minuman yang mendamping madu sendiri. Jangan sampai madunya sudah sehat,
tapi abai pada jenis makanan dan minuman pendamping.
Sumber : Suara.com
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now




