SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Daerah Mempawah Sosok Kepala Desa di Mempawah Kalbar Geluti Terapi Metafisika Tumbak 1828 untuk Segala Penyakit

Sosok Kepala Desa di Mempawah Kalbar Geluti Terapi Metafisika Tumbak 1828 untuk Segala Penyakit

Kepala Desa Anjungan Dalam di Mempawah Kalbar Andi Wiyata saat memberikan Terapi Tumbak 1828 kepada awak media, Sabtu (27/7/2024). SUARAKALBAR.CO.ID/Dvs

Mempawah (Suara Kalbar) – Di Mempawah Kalimantan Barat ada terapi penyembuhan alternatif untuk segala penyakit.

Namanya adalah Terapi Metafisika Tumbak 1828 yang diperkenalkan oleh Andi Wiyata. Ia adalah Kepala Desa Anjungan Dalam Kecamatan Anjongan Kabupaten Mempawah.

Berkat terapi ini, sejumlah masyarakat yang menderita berbagai jenis penyakit kini merasa tertolong.

Awak media di Mempawah turut mencoba khasiat Terapi Metafisika Tumbak 1828. Dan hebatnya, terapi ini dilakukan Andi Wiyata tidak mengenal tempat.

“Tak perlu harus menggunakan ruangan khusus, di tempat terbuka pun terapi ringan bisa kita lakukan,” ujar Andi Wiyata.

Usai terapi, sejumlah awak media yang lelah dan sakit di punggung maupun lengan kiri, merasa tubuhnya segar.

“Luar biasa, badan terasa segar. Sakit di lengan pun perlahan-lahan reda,” ujar Ruben, wartawan Suara Pemred di sela-sela Reuni Akbar SMPN 2 Mempawah Hilir di GOR Opu Daeng Manambon Mempawah, Sabtu (27/7/2024).

Andi Wiyata mengatakan, metode Terapi Metafisika Tumbak 1828 ini merupakan kemampuan turun-temurun pihak keluarganya.

“Namun tak semua pihak keluarga bisa mendapatkan kemampuan ini, melainkan hanya bisa dilakukan oleh keturunan terpilih,” ujarnya.

Tumbak, lanjutnya, adalah nama tokoh nenek moyang yang mengembangkan terapi pengobatan dari Suku Dayak Keninjal Kabupaten Melawi Kalbar. Sementara Andi Wiyata tercatat sebagai keturunan yang kelima.

Sedangkan angka 1828, merupakan bentuk penghargaan petinggi VOC Belanda kepada Tumbak saat pertemuan Suku Dayak se Borneo.

“Nenek moyang saya Tumbak mendapat penghargaan karena kiprahnya dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Suku Dayak, khususnya Dayak Keninjal, pada masa itu,” ujarnya.

Nah sejak saat itu lah, Tumbak 1828 terkenal menjadi juru kesehatan/tabib di kalangan masyarakat Dayak.

Terapi Tumbak 1828 yang kini diteruskan oleh Andi Wiyata dipercaya bisa mengobati berbagai penyakit luar dan dalam tubuh.

Metode terapi ini tidak saja mengandalkan minyak oles khusus dan obat minum, tapi juga harus menggunakan tenaga dalam.

“Dan untuk kelancaran proses terapi pengobatan, saya juga meminta pasien untuk berdoa menurut agama atau keyakinan masing-masing,” paparnya.

Sebelum menekuni Terapi Tumbak 1828, Andi Wiyata terlebih dahulu melakukan penelitian pada tahun 1994 dengan bimbingan ibunya yang dikenal sebagai bidan senior di Anjongan.

Di momen itu pula, Andi Wiyata akhirnya menemukan ramuan minyak oles yang 100 persen berbahan alam atau herbal dan tanpa alkohol. Yakni, urat-urat kayu, minyak kelapa hijau dan lain sebagainya.

Dalam memberikan pelayanan terapi, ia kadang datang memenuhi panggilan, tapi tak jarang pasien yang datang ke kediamannya di Desa Anjungan Dalam.

“Selain itu, lebih sering saya memberikan terapi atas penggilan hati. Kadang saya tiba-tiba ingin pergi ke Mempawah, ternyata memang ada pasien yang membutuhkan terapi. Padahal sebelumnya tak pernah berjanjian, bahkan kadang tak saling mengenal,” ucapnya lagi.

Ia bersyukur, sejauh ini sudah cukup banyak masyarakat yang merasa terbantu dengan Terapi Tumbak 1828.

“Semoga langkah dan ikhtiar saya untuk membantu sesama selalu dimudahkan Tuhan Yang Maha Kuasa, aamiin,” ungkap Andi Wiyata.

Bagi masyarakat yang membutuhkan terapi, dipersilakan menghubungi Andi Wiyata Kepala Desa Anjungan Dalam di nomor telepon/WA 0823-5019-6403.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan