SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda News Masyarakat Minta Pemerintah Lebih Perketat Pengawasan

Masyarakat Minta Pemerintah Lebih Perketat Pengawasan

Ilustrasi Covid-19 | Suara.com

Pontianak ( Suara Kalbar ) –  6 kasus konfirmasi baru dari maskapai penerbangan Batik Air asal Jakarta yang mendarat di Bandara Supadio Pontianak menjadi perhatian bagi masyarakat.

Krisna (18) meminta pemerintah untuk lebih waspada dalam menerima orang dari luar Kalbar yang ingin masuk ke wilayah Kalbar.

“Ngeri lah bisa sampe kebobolan gitu. Harusnya pemerintah lebih ketat dan tegas dalam menyeleksi orang yang ingin masuk ke Kalbar,” ujarnya kepada suarakalbar.co.id , Minggu (23/8/2020).

Baginya, konsidi sekarang ini tentu  sangat memprihatinkan. Jika terjadinya lonjakan penularan, maka pemerintah dalam ini mesti  ketat dalam mengawasi keluar-masuknya warga dari luar Kalbar.

“Kesal juga iya,takutnya yang datang dari luar Kalbar dengan seenaknya menularkan masyarakat Kalbar. Kita capek-capek jaga jangan sampai malah orang luar yang dengan santai memperkeruh suasana disini,” bebernya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar Harisson menuturkan, ke 6 orang yang dinyatakan positif Covid-19 tersebut berasal dari penerbangan maskapai Batik Air dengan asal Jakarta tujuan Pontianak.

“Untuk kasus konfirmasi pada tanggal 21 Agustus ini terdapat 6 orang penumpang Batik Air dengan nomor penerbangan LD 6220 dari Jakarta ke Pontianak,” ungkap Harisson kepada wartawan, Sabtu (22/8/2020).

Dia menjelaskan, sebelumnya pihak Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar sudah melakukan Swab Test acak kepada penumpang maskapai penerbangan Batik Air pada tanggal 15 Agustus tahun 2020.

“Jadi pada tanggal 15 Agustus tahun 2020 Dinas Kesehatan Provinsi melakukan uji Swab PCR terhadap 30 penumpang Batik Air tujuan Jakarta ke Pontianak pada saat mereka tiba di Bandara Supadio. 30 orang ini kita ambil secara acak dan ternyata setelah kita periksa ke Laboratorium Untan 6 orang diantaranya terkonfirmasi kasus Covid-19. Jadi sekitar 20% dari sampel kami penumpang Batik Air tujuan Pontianak terkonfirmasi kasus Covid-19,” bebernya.

Keenam orang yang dinyatakan positif Covid-19 itu merupakan tanpa gejala atau asimtomatik. Berasal dari Pontianak, Jakarta dan Surabaya.

“Jadi keenam penumpang ini asimtomatik atau tanpa gejala. Keenam penumpang ini 3 orang merupakan warga Pontianak, 2 orang warga Jakarta dan 1 orang warga dari Surabaya,” ungkapnya.

Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar saat ini telah melakukan tracing dan menghimbau kepada seluruh penumpang maskapai penerbangan Batik Air dengan nomor penerbangan LD 6220 untuk dapat ke Dinas Kesehatan Kota Pontianak untuk melakukan Swab

“Tentu saja Dinas Kesehatan Provinsi langsung melakukan tracing dan diharapkan seluruh penumpang Batik Air tanggal 15 Agustus tahun 2020 dengan nomor penerbangan LD 6220 agar dapat ke Dinas Kesehatan kota agar dilakukan pengambilan Swab,” tegasnya.

Harisson mengatakan, Dinas Perhubungan Provinsi Kalbar dengan sigap untuk sementara menutup maskapai penerbangan Batik Air . Ia menilai, masyarakat yang datang dari luar menuju Kalbar akan membahayakan jika mereka membawa virus Covid-19.

“Untuk itu Dinas Perhubungan telah menyetop penerbangan Batik Air untuk sementara. Sekali lagi penumpang yang datang dari luar Kalimantan Barat yang mendarat di Bandara Supadio maupun darat dan laut itu akan membahayakan kalau mereka terkonfirmasi Covid-19,” sambungnya.

Dia menambahkan, Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar telah mengambil 115 sampel penumpang maskapai penerbangan . Dari 15 orang tersebut terdapat 8 orang dinyatakan positif Covid-19.

“Sejak tanggal 10 Agustus sampai sekarang kami telah mengambil 115 sampel penumpang yang mendarat di Supadio. Sebanyak 81 sampel sudah kami periksa dan terdapat 2 orang kemarin yang dari Citi link dan ini 6 orang dari Batik Air,” tukasnya.

Penulis : Yapi Ramadhan

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan