Peneliti di Afrika Selatan Suntikkan Radioaktif ke Tanduk Badak untuk Cegah Perburuan Liar
Jakarta (Suara Kalbar)- Peneliti di Afrika Selatan menyuntikkan radioaktif ke tanduk 20 badak sebagai bagian dari proyek penelitian yang bertujuan mengurangi perburuan. Melansir dari Beritasatu.com, Minggu (30/6/2024), radioaktif itu disuntikkan untuk membantu pihak berwenang mencegah terjadinya perburuan liar dan penyelundupan hewan.
Penyuntikan radioaktif ini bukan bertujuan melukai pemburu liar dan penyelundup hewan, melainkan sebagai upaya para peneliti dan pencinta lingkungan dalam memantau pergerakan hewan yang masuk dalam kategori terancam punah. “Kami melakukan ini untuk mencegah tanduk-tanduk ini diselundupkan melintasi perbatasan internasional. Antisipasi bisa dilakukan karena adanya jaringan global pemantau radiasi yang dirancang untuk mencegah terorisme nuklir,” kata James Larkin, salah satu peneliti dari Afrika Selatan yang memimpin proyek tersebut.
Dilaporkan oleh CNN, saat ini ada 20 badak yang telah mendapatkan suntikan materi radioaktif. Badak-badak itu berada di Sera Conservancy, Kenya. Menurut International Union for Conservation of Nature, populasi badak global yang tercatat pada awal abad ke-20 mencapai 500.000 ekor. Namun, perburuan liar dan permintaan ilegal yang sangat tinggi membuat jumlah badak terus berkurang. Saat ini tercatat hanya ada 27.000 ekor badak yang tersisa di seluruh dunia.
Afrika Selatan memiliki populasi badak terbesar, sekitar 16.000 ekor. Sayangnya, di wilayah tersebut tingkat perburuan liar badak sangat tinggi. Dilaporkan lebih dari 500 badak dibunuh setiap tahun. “Kami harus melakukan sesuatu yang baru dan berbeda untuk mengurangi perburuan. Anda tahu, Anda akan melihat angka-angka itu sudah mulai naik,” kata James Larkin.
Sementara itu, Profesor Nithaya Chetty, akademisi dari University of the Witwatersrand, Afrika Selatan, mengatakan radioaktif yang disuntikkan ke tanduk badak itu sangat aman. Dosisnya sangat rendah dan dampak negatif potensialnya pada hewan telah diuji secara ekstensif. “Langkah ini bisa saja dilakukan untuk mencegah perburuan hewan lainnya,” harapnya.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now





