Harisson Tegaskan Pontianak Bebas Dari Kasus Rabies
Pontianak (Suara Kalbar) – Kasus Rabies kembali muncul dipermukaan akibat adanya satu orang Siswa yang meninggal akibat terlambat diberikan penanganan medis setelah terkena gigitan anjing.
Meski demikian, Pj Gubernur Provinsi Kalimantan Barat, Harisson menegaskan bahwa saat ini sebaran kasus tersebut hampir merata, terkecuali untuk Kota Pontianak.
“Sekarang susah kita mendeteksi atau survey, sebenarnya anjing kita tertular rabies dari mana, karena sudah merata, hampir merata se-Kalimantan Barat, kecuali kota pontianak, pontianak bebas rabies,” ucap Harisson saat ditemui baru-baru ini.
Lebih lanjut, Harisson menyampaikan bahwa pada awal munculnya rabies yang merupakan daerah rawan yaitu di Kabupaten Melawi. Kasus rabies diduga pertama kali muncul di daerah perbatasan antar Provinsi.
“Daerah yang rawan sebenarnya kalau di awal dulu adalah melawi, kemudian menyebar ke sintang, sanggau landak, jadi kelihatannya anjing dari kalimantan tengah itu mereka kontak dengan hewan peliharaan kita di daerah melawi atau daerah perbatasan kita,” jelas Harisson.
Sebelumnya, ada seorang siswa SMP di Kecamatan Ngabang, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat meninggal dunia diduga terinfeksi rabies. Korban telat mendapatkan penanganan Rumah Sakit karena setelah digigit tak langsung ditangani.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now





