Sekjen Kemenkes Serahkan Santunan ke Ahli Waris Nakes yang Gugur Akibat Covid-19
![]() |
Santunan untuk Nakes yang Gugur akibat Covid-19 diserahkan oleh Sekjen Kemenkes |
Pontianak (Suara Kalbar) – Sekretaris Jendral Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia mengunjungi RSUD Dr Soedarso pada Rabu (28/10/2020), untuk melihat perkembangan gedung ,pelayanan,serta memberikan santunan kepada ahli waris Nakes yang telah gugur.
Sekjen Kemenkes, Oscar Primari mengatakan, Covid-19 merupakan masalah nasional. Baginya tidak ada perbedaan daerah terhadap zona yang didapat. Semuanya penting untuk
saling menguatkan daerah.
“Covid ini masalah nasional dan masalah kita bersama. Bagi saya nggak ada daerah hijau,nggak ada daerah merah,nggak ada daerah kuning semua untuk menguatkan daerah,” ujarnya kepada wartawan.
Dirinya menilai pelayanan kasus Covid-19 di Kota Pontianak baik. Akan tetapi masih ada hal-hal yang harus dibenahi bersama.
“Kota Pontianak secara nasional dari sisi penanganan kasus baik dan tingkat kesembuhannya jauh lebih baik dari daerah-daerah lain,tetapi tentunya harus waspada. Makanya saya datang untuk melihat dan melakukan upaya-upaya bersama Dinas Kesehatan dan rumah sakit untuk saling mengisi apa yang kurang dan melihat apa masalahnya ,ternyata tadi banyak hal-hal yang harus kita perbaiki bersama,” terangnya.
Oscar juga datang untuk memberikan langsung santunan kepada Nakes Kalbar yang gugur. Adapun jumlah santunan yakni sebesar Rp 300 Juta.
“Terkait sumbangan memang Presiden sudah mengamanatkan kita untuk memberikan santunan setiap korban untuk ahli warisnya sebesar 300 Juta sebagai uang duka. Tentunya kita berdoa agar Almarhumah Khusnul Khotimah dan luar biasa perjuangan pahlawan-pahlawan kesehatan ini yang berada di garda terdepan kita hargai. Makanya bagi teman-teman yang masih bertugas saya berharap betul-betul menjaga kesehatan dan betul-betul melaksanakan tugas dengan baik,” ungkapnya.
Terkait Reagen, dirinya akan mengawal betul agar tidak terjadinya keterlambatan.
“Terkait reagen supportnya ada mekanismenya, bersurat ke BNPB bertembus ke Kemenkes melaluk Litbang nanti saya kawal. Saya kawal supaya jangan terlalu lama,harus diputus mata rantai yang lambat-lambat itu,” tukasnya.
Penulis : Yapi Ramadhan/adv
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now