Dosen Institut Shanti Bhuana Program Studi Kewirausahaan Raih Promosi Doktor
Bengkayang (Suara Kalbar) – Sabinus Beni dosen Program Studi Kewirausahaan Institut Shanti Bhuana, Bengkayang berhasil meraih gelar doktor pada hari Jumat (22/9/2023) kemarin. Hal tersebut ditetapkan setelah dalam sidang terbuka dan promosi Doktor pada Program Doktor Ilmu Ekonomi Universitas Tanjungpura Pontianak.
Sidang tersebut dipimpin oleh Dr. Barkah, Dekan FEB UNTAN/Ketua Sidang/Anggota Penguji dengan Tim Penguji dihadiri oleh Prof. Dr. Sri Haryaningsih, Representatif Guru Besar/Anggota Penguji, Prof. Dr. Jamaliah, Anggota Penguji), Prof. Dr. Ir. Rahmatullah Rizieq, Anggota Penguji Eksternal, Dr. Windhu Putra, Promotor/Anggota Penguji, Nurul Bariyah, Ko-Promotor/Anggota Penguji, Dr. Memet Agustiar, Ketua Penguji dan Dr. Jumhur, Anggota Penguji.
Dihadapan penguji, Sabinus Beni (Promovendus) berhasil mempertahankan disertasinya dengan judul “Pengaruh Kredit Beredar, Loan To Deposit Ratio (LDR), Dan Suku Bunga Pinjaman Terhadap Return On Assets (ROA) Akibat Adanya Non Performing Loan (NPL) Pada Credit Union Di Indonesia”.
Sidang Terbuka dan Promosi doktor juga dihadiri oleh beberapa mitra promovendus, diantaranya: Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Kalbar, Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalbar, FE Univ. Muhammadiyah, FH Univ. Panca Bhakti, PT. Hok Tong Pontianak, Semandang Jaya Bersama (CU Semandang Jaya), Mahasiswa Magister Manajemen dan Magister Ekonomi Univ. Tanjungpura.
Dalam orasi ilmiahnya, Sabinus Beni mengatakan bahwa Sebagai bagian dari sistem keuangan, Credit Union memiliki peran vital dalam perekonomian Indonesia, terutama bagai masyarakat menengah kebawah dan terpinggirkan atau masyarakat yang sulit mengakses layanan keuangan di perbankan konvensional. Dalam disertasi kami, kami telah melakukan analisis mendalam tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan Credit Union, terutama dalam hal Kredit Beredar, Loan To Deposit Ratio (LDR), dan Suku Bunga Pinjaman. Namun, fokus utama kami adalah pada peran kritis Non Performing Loan (NPL) dan bagaimana NPL dapat mempengaruhi Return On Assets (ROA) pada Credit Union di Indonesia.
Lanjut Sabinus Beni, Non Performing Loan (NPL) dapat menjadi masalah yang kompleks dan menantang bagi Credit Union. Ini adalah indikator kritis yang menggambarkan kualitas aset dan kesehatan keuangan lembaga tersebut. Dalam disertasi kami, kami menemukan bahwa NPL memiliki dampak negatif pada ROA Credit Union.
Lanjut Sabinus Beni, NPL dapat menyebabkan penurunan laba, mengurangi kemampuan untuk memberikan dividen, dan bahkan dapat mempengaruhi keberlangsungan operasional Credit Union. Dalam kondisi ini, pentingnya memahami NPL dan mengelolanya dengan cermat menjadi semakin jelas.
Kredit Beredar, Loan To Deposit Ratio (LDR), dan Suku Bunga Pinjaman memainkan peran penting dalam menentukan tingkat NPL pada Credit Union. Pertumbuhan kredit yang tidak seimbang, LDR yang tidak terkelola dengan baik, dan suku bunga pinjaman yang tidak tepat dapat meningkatkan risiko NPL. Oleh karena itu, penting bagi Credit Union untuk mempertimbangkan secara serius faktor-faktor ini dalam pengelolaan risiko dan pengambilan keputusan keuangan.
Promovendus juga menyoroti pentingnya manajemen risiko yang efektif dan pengawasan yang ketat dalam mengelola NPL dan meningkatkan kinerja keuangan Credit Union.
Tindakan pencegahan yang tepat, seperti pengenalan prosedur pemantauan kredit yang lebih baik, diversifikasi portofolio kredit, dan penggunaan teknologi informasi untuk analisis risiko, dapat membantu mengurangi risiko NPL dan menjaga kinerja keuangan yang stabil.
“Melalui pemahaman yang lebih baik tentang risiko NPL, diharapkan Credit Union dapat mengambil langkah-langkah strategis yang lebih efektif untuk meningkatkan ROA dan menjaga stabilitas keuangan mereka dan terus berperan aktif dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia,” tutupnya.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now




