SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Daerah Sambas Wabup Sambas Buka Festival Sagu Desa Sebangun, Angkat Tradisi Lokal Berbasis Inovasi

Wabup Sambas Buka Festival Sagu Desa Sebangun, Angkat Tradisi Lokal Berbasis Inovasi

Wakil Bupati Sambas, Heroaldi Djuhardi Alwi membuka Festival Sagu Desa Sebangun yang ke-5 sebagai ajang pelestarian tradisi sekaligus pengembangan inovasi berbasis potensi lokal (Suarakalbar.co.id/ist)

Sambas (Suara Kalbar) – Wakil Bupati Sambas, Heroaldi Djuhardi Alwi, secara resmi membuka Festival Sagu Desa Sebangun yang digelar di Lapangan Bola Dusun Sebawi B, Kecamatan Sebawi, pada Minggu (14/12/2025). Festival sagu yang memasuki tahun kelima ini mengangkat tema “Merajut Tradisi, Menumbuhkan Inovasi, Meraih Prestasi.”

Festival tersebut menjadi ajang promosi berbagai produk unggulan Desa Sebangun yang berbasis pada pengolahan sagu sebagai potensi lokal masyarakat. Kegiatan ini sekaligus menunjukkan komitmen desa dalam melestarikan sekaligus mengembangkan kekayaan pangan tradisional yang telah diwariskan secara turun-temurun.

Pelaksanaan Festival Sagu Desa Sebangun merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Desa Sebangun, Pemerintah Kabupaten Sambas, serta Politeknik Negeri Sambas (Poltesa). Sinergi lintas sektor ini diharapkan mampu mendorong lahirnya inovasi produk olahan sagu yang lebih kreatif dan memiliki nilai ekonomi tinggi.

Wakil Bupati Sambas, Heroaldi Djuhardi Alwi, menyampaikan bahwa Festival Sagu merupakan event besar yang mengangkat khazanah lokal khas Desa Sebangun.

“Festival Sagu ini adalah kegiatan besar yang mengangkat kekayaan lokal khas Desa Sebangun, bahkan menjadi salah satu budaya yang jarang ditemukan di wilayah lain di Kalimantan Barat,” ujar Heroaldi.

Ia menilai, sagu di Desa Sebangun tidak hanya dipertahankan sebagai tradisi, tetapi juga terus dikembangkan melalui inovasi yang melibatkan berbagai pihak.

“Sagu di Desa Sebangun tidak hanya dijaga sebagai tradisi, tetapi dikembangkan melalui inovasi dengan melibatkan peran aktif kaum ibu, pemerintah daerah, dan perguruan tinggi,” katanya.

Menurutnya, inovasi tersebut telah melahirkan beragam produk olahan sagu yang memiliki potensi besar dalam meningkatkan perekonomian masyarakat.

“Berbagai olahan sagu yang dihasilkan ini memiliki nilai ekonomi dan berpeluang besar untuk memperkuat ekonomi kerakyatan,” tambahnya.

Ia juga menyoroti pentingnya pembudidayaan tanaman sagu secara berkelanjutan. Ia menilai masih banyak tanaman sagu yang ditebang tanpa diimbangi dengan penanaman kembali.

“Ke depan, pembudidayaan sagu harus mulai ditata. Jangan hanya ditebang, tetapi juga ditanam kembali agar bahan bakunya tetap tersedia,” tegasnya.

Ia mendorong pemerintah desa untuk mengambil peran aktif dalam menjaga keberlanjutan tanaman sagu agar tradisi tetap lestari di masa mendatang.

“Kalau dikelola dengan baik dan berkelanjutan, sagu tidak hanya menjaga tradisi, tetapi juga menjadi penopang ekonomi desa,” tutup Heroaldi.

Penulis: Serawati

Komentar
Bagikan:

Iklan