UMKM Didorong Bertransformasi Hijau, Menparekraf: Pariwisata Masa Depan Harus Berkelanjutan
Jakarta (Suara Kalbar)- Kementerian Pariwisata mempromosikan penerapan prinsip usaha pariwisata hijau kepada para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Dalam ajang Policy Forum on Green Tourism MSMEs di Jakarta, Jumat, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menyebut prinsip pariwisata hijau sebagai fondasi masa depan UMKM dan usaha pariwisata Indonesia.
Sebagaimana dikutip dalam siaran pers kementerian yang dikonfirmasi pada Jumat, dia menyampaikan bahwa sektor pariwisata Indonesia sedang bergerak dari promosi destinasi berbasis atraksi menuju ke penerapan pendekatan usaha berbasis nilai yang menempatkan keberlanjutan sebagai prioritas utama.
Perubahan ini sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2025–2029, yang menekankan pentingnya pengelolaan destinasi efektif, rantai pasok inklusif, pembangunan infrastruktur hijau, penguatan kompetensi tenaga kerja, mekanisme pembiayaan ramah lingkungan, serta penerapan prinsip ekonomi biru, hijau, dan sirkular.
Menteri Pariwisata mendorong para pelaku UMKM untuk mengadopsi model bisnis yang ramah lingkungan, yang bisa menekan emisi karbon, melindungi keanekaragaman hayati, serta menghormati tradisi dan kearifan lokal.
“Dengan transisi hijau, UMKM bukan hanya tumbuh secara berkelanjutan, tetapi juga memberi manfaat nyata bagi masyarakat melalui penciptaan lapangan kerja yang layak, perlindungan warisan alam, dan penguatan posisi Indonesia sebagai pemimpin pariwisata bertanggung jawab,” katanya.
Direktur International Labour Organization (ILO) untuk Indonesia dan Timor-Leste Simrin Singh menyampaikan bahwa ILO bersama badan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang lain mendukung Pemerintah Indonesia meningkatkan penerapan prinsip pariwisata hijau.
“Pariwisata hijau merupakan pendorong kuat pembangunan berkelanjutan dan penciptaan pekerjaan layak di seluruh ekosistem pariwisata,” katanya.
“Dampaknya melampaui batas sektor, mulai dari perlindungan keanekaragaman hayati, pelestarian warisan budaya, hingga kontribusi terhadap aksi global mitigasi perubahan iklim,” ia menambahkan.
Kementerian Pariwisata dan ILO sejak tahun 2023 bekerja sama menjalankan Program Kemitraan Aksi untuk Ekonomi Hijau (PAGE).
Fokus utama kolaborasi ini adalah mendukung UMKM menerapkan praktik bisnis yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Program Kemitraan Aksi untuk Ekonomi Hijau mencakup penyelenggaraan forum mengenai pengembangan pariwisata di daerah kaya keanekaragaman hayati serta pelaksanaan pelatihan sumber daya manusia dan pelaku UMKM.
Program ini sudah menghasilkan 19 pelatih tersertifikasi dan modul komprehensif yang mencakup kewirausahaan, literasi keuangan, dan pariwisata hijau.
Pada tahap awal proyek percontohan telah dilaksanakan di Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sumatera Utara, dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Inisiatif ini berdampak langsung pada 172 UMKM pariwisata.
Saat ini, program telah menjangkau 30 kota dan kabupaten di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sulawesi Utara, Papua Barat, Riau, Lampung, Maluku Utara, NTB, Kalimantan Selatan, dan Bangka Belitung serta menjangkau lebih dari 900 UMKM pariwisata.
Sumber: ANTARA
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now





