SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Lifestyle Sebelum Megalodon, Predator Laut Raksasa Ini Sudah Ada

Sebelum Megalodon, Predator Laut Raksasa Ini Sudah Ada

Fosil vertebra mengungkap hiu raksasa purba 8 meter sebagai predator puncak laut 115 juta tahun lalu, mengubah pemahaman evolusi hiu modern. (SciTech Daily/DOK)

Suara Kalbar – Hiu raksasa purba sepanjang sekitar 8 meter pernah menjadi predator puncak di lautan Bumi sekitar 115 juta tahun lalu, jauh sebelum kemunculan megalodon, paus, maupun hiu putih besar modern. Predator laut ini hidup pada periode Kapur dan menguasai perairan yang kini menjadi wilayah Australia bagian utara, ketika dinosaurus masih mendominasi daratan.

Temuan ini didasarkan pada analisis vertebra berukuran sangat besar yang ditemukan di pantai dekat Kota Darwin. Para peneliti menyimpulkan fosil tersebut berasal dari cardabiodontid, kelompok hiu purba pemangsa besar yang merupakan bagian awal dari garis keturunan hiu modern. Usianya diperkirakan 15 juta tahun lebih tua dibandingkan hiu-hiu raksasa yang sebelumnya dikenal dalam catatan fosil. Hasil penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Communications Biology.

“Cardabiodontid adalah hiu purba pemangsa besar yang sangat umum pada akhir periode Kapur, setelah 100 juta tahun lalu. Namun temuan ini mendorong mundur batas waktu kemunculan cardabiodontid raksasa yang benar-benar berukuran sangat besar,” kata Benjamin Kear, kurator senior paleobiologi di Swedish Museum of Natural History sekaligus penulis studi tersebut dikutip AP, Sabtu (13/12/2025).

Dalam konteks evolusi, penemuan ini cukup mengejutkan. Lamniform, kelompok hiu yang menjadi nenek moyang hiu putih besar, sebelumnya diyakini baru berukuran kecil, sekitar satu meter, ketika pertama kali muncul sekitar 135 juta tahun lalu. Fakta bahwa hiu raksasa purba dari kelompok ini sudah mencapai ukuran ekstrem hanya 20 juta tahun kemudian mengubah pemahaman ilmuwan tentang kecepatan evolusi predator laut.

Vertebra yang dianalisis memiliki diameter sekitar 12 sentimeter dan sebenarnya telah ditemukan sejak akhir 1980-an hingga 1990-an. Namun fosil tersebut sempat tersimpan di museum tanpa penelitian lanjutan selama bertahun-tahun. Nilai penting vertebra terletak pada kemampuannya memberi petunjuk ukuran tubuh, sesuatu yang sulit diperoleh hanya dari gigi hiu yang jauh lebih sering ditemukan.

“Jika hanya mengandalkan gigi, sangat sulit menentukan apakah hiunya kecil dengan gigi besar, atau benar-benar bertubuh raksasa,” jelas Kear.

Melalui pemindaian CT, data perikanan modern, dan model matematika, tim peneliti akhirnya menyimpulkan predator ini kemungkinan memiliki bentuk tubuh menyerupai hiu modern, tetapi dalam skala jauh lebih besar.

Penelitian ini menunjukkan bahwa hiu modern sudah menempati puncak rantai makanan sejak fase awal evolusi mereka. Para ilmuwan juga meyakini fosil serupa masih menunggu untuk ditemukan di berbagai wilayah lain yang dahulu merupakan laut purba.

Dengan menelusuri ekosistem masa lalu, peneliti berharap dapat memahami bagaimana spesies laut modern akan merespons perubahan lingkungan di masa depan. Temuan tentang hiu raksasa purba ini sekaligus menegaskan bahwa model tubuh hiu sebagai predator efektif telah bertahan dan sukses selama lebih dari 100 juta tahun.

Sumber: Beritasatu.com

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Komentar
Bagikan:

Iklan