Beranda Daerah Sambas Jelang Nataru, Pemkab Sambas Pastikan Distribusi LPG 3 Kg Lancar, Realisasi Capai 105 Persen

Jelang Nataru, Pemkab Sambas Pastikan Distribusi LPG 3 Kg Lancar, Realisasi Capai 105 Persen

Oleh Diko Eno - Senin, 15 Desember 2025, 14:04

Dinas Kumindag Sambas memastikan stok LPG 3 kg aman dan distribusi berjalan lancar hingga akhir tahun, dengan penambahan kuota untuk mengantisipasi lonjakan permintaan jelang Natal dan Tahun Baru (Suarakalbar.co.id/Serawati)

Sambas (Suara Kalbar) – Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan (Kumindag) Kabupaten Sambas memastikan ketersediaan gas LPG 3 kilogram di wilayah setempat dalam kondisi aman. Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Perdagangan Dinas Kumindag Sambas, Suparno, berdasarkan informasi dari distributor serta PT Pertamina Patra Niaga, Senin (15/12/2025).

Suparno menjelaskan bahwa stok dan kebutuhan LPG subsidi baik di tingkat distributor maupun Pertamina masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Menurutnya, hingga saat ini tidak terdapat kendala berarti dalam penyaluran gas LPG 3 kilogram.

“Untuk mengantisipasi potensi lonjakan permintaan menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), pemerintah daerah bersama pihak terkait telah menyiapkan langkah antisipatif berupa penambahan kuota distribusi,” kata Suparno.

Ia menyebutkan, realisasi pendistribusian LPG 3 kilogram hingga akhir Desember 2025 diperkirakan mencapai 105 persen.

“Distribusi berjalan lancar dan terdapat tambahan kuota LPG 3 kilogram, sehingga realisasi penyaluran sampai 31 Desember 2025 diprediksi mencapai 105 persen,” ujarnya.

Lebih lanjut, Suparno mengungkapkan bahwa di Kabupaten Sambas saat ini terdapat 342 pangkalan resmi LPG 3 kilogram. Sementara itu, untuk subpangkalan belum tersedia.

Ia menjelaskan, dalam rangka memastikan distribusi LPG berjalan normal dan tepat sasaran, Dinas Kumindag Sambas secara rutin melakukan pengawasan terhadap ketersediaan stok di lapangan.

“Pengawasan tersebut dilakukan melalui berbagai metode, termasuk pemantauan informasi di media sosial serta komunikasi intensif dengan distributor,” jelasnya.

Ia menambahkan pihaknya juga menjalin koordinasi dengan pangkalan-pangkalan yang dinilai memiliki potensi kerawanan.

“Komunikasi dengan aparatur desa dan kecamatan turut dilakukan, serta monitoring langsung ke lapangan apabila ditemukan indikasi kelangkaan atau permasalahan lain yang memerlukan penanganan cepat,” tambahnya.

Penulis: Serawati