SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Daerah Sambas HWCI Sambas Prihatin Kasus Pembuangan Bayi: Seruan Perbaikan Edukasi Remaja Menguat

HWCI Sambas Prihatin Kasus Pembuangan Bayi: Seruan Perbaikan Edukasi Remaja Menguat

Seketaris HWCI Sambas, Riki Humaidi desak pemerintah tindak pergaulan bebas usai jasus pembuangan bayi di TPA Sorat (Suarakalbar.co.id/ist)

Sambas (Suara Kalbar) – Humanity Women Children Indonesia (HWCI) Sambas menyampaikan keprihatinan mendalam atas ditemukannya bayi yang dibuang dalam kondisi tidak bernyawa. Organisasi tersebut menilai peristiwa ini sebagai peringatan serius bahwa perlindungan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Sambas masih menghadapi tantangan besar, Jumat (5/12/2025).

Sekretaris HWCI Sambas, Riki Humaidi, mengatakan bahwa bayi yang seharusnya tumbuh dengan kasih sayang dalam lingkungan aman justru menjadi korban penelantaran yang melanggar nilai kemanusiaan serta hukum.

“Kejadian ini adalah tragedi kemanusiaan. Bayi yang tidak berdosa seharusnya mendapatkan perlindungan, bukan menjadi korban dari ketidaksiapan orang dewasa,” ujarnya.

Ia mengatakan berdasarkan informasi yang diterima, kasus tersebut diduga berawal dari hubungan dua remaja di luar pernikahan. Untuk menyembunyikan kehamilan dari keluarga, mereka diduga melakukan tindakan yang berujung pada pembuangan bayi.

“Kami mendapat laporan kuat bahwa ini terkait pasangan remaja yang panik dan memilih cara yang salah,” tambah Riki.

HWCI menyatakan dukungan terhadap kepolisian dalam proses penyelidikan dan penegakan hukum. Namun, menurut Riki, penyelesaian melalui jalur hukum tidak cukup.

“Penanganan hukum penting, tetapi akar masalahnya jauh lebih dalam. Kita sedang menghadapi persoalan minimnya edukasi pergaulan sehat dan kurangnya ruang dialog bagi remaja,” tegasnya.

Ia mengajak masyarakat, orang tua, sekolah, tokoh agama, serta pemerintah untuk meningkatkan pendidikan karakter, moral, dan kesehatan reproduksi kepada remaja.

“Remaja perlu tahu bahwa mereka tidak sendirian. Mereka harus punya tempat bertanya sebelum mengambil keputusan yang salah,” katanya.

HWCI juga mendesak Pemerintah Daerah Sambas mengambil langkah lebih serius dalam mengatasi pergaulan bebas di kalangan remaja.

“Ini bukan kasus pertama, dan tidak akan menjadi yang terakhir jika kita tidak memperkuat pengawasan dan edukasi,” tutur Riki.

Ia menambahkan bahwa setiap kasus seperti ini meninggalkan dampak sosial panjang bagi masyarakat.

“Kami berharap pemerintah tidak hanya fokus pada penindakan setelah kejadian, tetapi memperkuat pencegahan demi masa depan remaja, serta menjamin perlindungan perempuan dan anak,” pungkasnya.

Penulis: Serawati

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan