Remaja di Pontianak Nekat Bacok Teman Sebaya karena Sapa Pacarnya

Pontianak (Suara Kalbar) – Seorang remaja berinisial U (16) nekat lakukan penyerangan menggunakan celurit terhadap seorang remaja lainya yang berinisial R (17) karena menyapa pacarnya.
‎
‎Akse nekat tersebut dilakukan U disebuah tempat yang berada di jalan Budi Karya, Kecamatan Pontianak Selatan pada Minggu 9 November 2025.
‎
‎Saat di konfirmasi terkait kejadian tersebut, Wakasat Reskrim Polresta Pontianak, AKP Agus Haryono, mengatakan korban mengalami luka di bagian tangan kanan.
‎
‎”Dari keterangan saksi berinisial DM (20), kejadian bermula saat ia sedang duduk di motornya usai makan di sebuah warung dekat Kafe Ultimate. Ia kemudian mendengar seseorang berteriak ‘Woy, adek kau kena sembat’,” kata AKP Agus pada Rabu (12/11/2025).
‎
‎Setelah itu, kemudian DM menanyakan lokasi kejadian, dan korban menghampiri saksi sambil memeluk dan meminta pertolongan dengan kondisi telapak tangan kanan berdarah.
‎
‎”Saksi kemudian membuka baju korban dan menutup luka di telapak tangannya untuk memberikan pertolongan pertama,” ucapnya.
‎
‎Tak lama berselang, lanjut AKP Agus, anggota langsung menuju ke lokasi dan menyarankan agar korban membuat laporan.
‎
‎”Korban lalu dibawa saksi ke Rumah Sakit Bhayangkara Pontianak untuk mendapatkan perawatan medis. Tim Enggang Polresta Pontianak yang mendatangi lokasi kejadian berhasil mengamankan terduga pelaku beserta barang bukti satu bilah celurit yang diduga digunakan dalam aksi tersebut,” terangnya.
‎
‎Dikatakanya lagi, kemudian pelaku langsung dibawa ke Polresta Pontianak untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
‎
‎”Dari hasil pemeriksaan awal, penganiayaan tersebut diduga dipicu rasa tersinggung pelaku karena korban memanggil pacarnya, sehingga memicu emosi dan berujung pada tindakan kekerasan,” jelasnya.
‎
‎AKP Agus juga mengimbau bahwa kawasan Ambalat saat ini tidak lagi aman dan membutuhkan perhatian serta penertiban dari pemerintah, khususnya terhadap keberadaan pedagang liar dan musik yang mengganggu ketenteraman warga.
‎
‎”Penataan, penerangan, dan ketertiban sangat diperlukan agar area tersebut kembali aman,” pungkasnya.
‎
‎Penulis: Iqbal Meizar