SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Lifestyle Paparan Mikroplastik dalam Air Hujan Tak Hanya Bahayakan Paru, tapi Juga Kulit

Paparan Mikroplastik dalam Air Hujan Tak Hanya Bahayakan Paru, tapi Juga Kulit

Peneliti menemukan kandungan mikroplastik dalam air hujan di wilayah Jakarta. (Freepik.com/Rawpixel)

Suara Kalbar – Temuan akan mikroplastik dalam air hujan di Jakarta dan beberapa wilayah lainnya oleh peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) selain mengancam kesehatan organ pernapasan juga dapat berdampak serius pada kulit contohnya dermatitis hingga kerutan.

Dokter spesialis kulit dan kelamin dari Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping dr Nafiah menjelaskan mikroplastik bersifat sebagai iritan atau alergen yang bisa memicu timbulnya peradangan, termasuk di kulit.

“Mikroplastik bisa bertindak sebagai iritan dan alergen, bisa memicu timbulnya penyakit dermatitis, baik dermatitis atopik maupun numularis. Ketika mantel kulit terganggu, bakteri lebih mudah masuk sehingga dapat timbul infeksi seperti impetigo atau folikulitis,” jelas dr Nafiah dalam keterangannya, dikutip Minggu (9/11/2025).

Mikroplastik dalam udara yang akan mengikuti siklus air, sehingga saat hujan turun, partikel ini bisa mengenai kulit. Paparan ini dapat menimbulkan peradangan pada kulit seperti gatal, kemerahan, hingga lenting berair beberapa hari setelah kontak.

Selain dampak jangka pendek, mikroplastik juga berpotensi mengganggu struktur kulit jangka panjang, terutama kolagen yang berperan menjaga kekenyalan kulit.

“Mikroplastik yang menembus ke lapisan dalam kulit bisa mengganggu fungsi kolagen. Akibatnya kulit menjadi kering, elastisitas menurun, dan tanda-tanda penuaan seperti kerutan muncul lebih cepat,” tambahnya.

Sementara, paparan mikroplastik dalam konsentrasi tinggi dan berlangsung dalam waktu lama bahkan bisa mencapai DNA sel kulit. Dalam jangka panjang, berpotensi memicu perubahan seluler yang dapat menyebabkan kanker kulit.

“Meskipun prosesnya berlangsung sangat lama,” kata dr Nafiah.

Sebagai upaya mencegah dampak tersebut, dr Nafiah mengimbau masyarakat menjaga fungsi pelindung kulit serta mengurangi terpapar sumber mikroplastik dalam kehidupan sehari-hari.

Ia juga menekankan pentingnya menggunakan pelembap setelah mandi dan memilih produk skincare tanpa mikroplastik seperti scrub dengan partikel sintetis.

“Langkah paling dasar adalah memastikan fungsi barier kulit tetap baik. Caranya pakai sabun pembersih yang lembut, hindari sabun dengan kandungan alkohol tinggi atau antiseptik berlebihan karena dapat mengikis lemak pelindung kulit,” pungkasnya.

Sumber: Beritasatu.com

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan