Kendaraan Hidrogen Jadi Andalan Baru Dunia Menuju Transportasi Nol Emisi
Suara Kalbar – Dalam upaya global mengatasi perubahan iklim dan mencapai target net-zero emission, sektor transportasi menjadi salah satu penyumbang terbesar emisi karbon yang harus segera didekarbonisasi.
Di tengah tuntutan tersebut, kendaraan hidrogen (fuel cell electric vehicle/FCEV) hadir sebagai pembawa energi nol emisi yang fleksibel.
Teknologi ini tidak hanya relevan untuk mobilitas pribadi, tetapi juga menjadi komponen penting dalam pengurangan emisi sektor-sektor sulit dialiri listrik, seperti transportasi berat, industri maritim, dan berbagai proses industri.
Hidrogen bukan solusi tunggal, tetapi bagian dari portofolio teknologi energi bersih yang dibutuhkan untuk mencapai nol emisi bersih secara global.
Agar perannya maksimal, dibutuhkan kerangka kerja dan ekosistem yang solid untuk menjadikan hidrogen kompetitif dibandingkan bahan bakar fosil alternatif.
Keunggulan Kendaraan Hidrogen dalam Dekarbonisasi Transportasi
Kendaraan hidrogen memiliki beberapa keunggulan fundamental yang menjadikannya pilihan strategis untuk masa depan transportasi rendah karbon.
1. Nol emisi saat berkendara
FCEV hanya menghasilkan uap air murni (H₂O) sebagai emisi. Tidak ada gas rumah kaca atau polutan udara lain yang dihasilkan, sehingga teknologi ini secara langsung mendukung target global penurunan emisi dan peningkatan kualitas udara.
2. Pengisian cepat
Salah satu keunggulan terbesar FCEV dibandingkan kendaraan listrik berbasis baterai (BEV) adalah waktu pengisian. Pengisian ulang hidrogen hanya membutuhkan 3–5 menit, membuatnya jauh lebih praktis untuk mobilitas tinggi dan penggunaan komersial.
3. Jangkauan lebih panjang
FCEV umumnya menawarkan jarak tempuh yang lebih panjang per pengisian penuh. Hal ini menjadikannya solusi ideal untuk perjalanan jarak jauh, transportasi logistik, dan kendaraan berat yang membutuhkan mobilitas tanpa hambatan.
Tantangan Emisi dari Produksi Hidrogen
Walaupun penggunaan kendaraan hidrogen menghasilkan nol emisi, tantangan muncul dari proses produksinya. Saat ini, sebagian besar hidrogen global diproduksi dari bahan bakar fosil tanpa teknologi penangkapan karbon (CCS).
Proses ini berpotensi menghasilkan ratusan juta hingga hampir satu miliar ton CO₂ per tahun. Kondisi tersebut menunjukkan perlunya upaya serius dalam membersihkan proses produksi hidrogen, mengadopsi teknologi rendah karbon, serta mempercepat transisi menuju hidrogen bersih.
Jenis Hidrogen dan Pentingnya CCS
Untuk menjadikan hidrogen sebagai alat dekarbonisasi efektif, penting memahami klasifikasi produksinya:
1. Hidrogen abu-abu (gray hydrogen)
Diproduksi dari gas alam tanpa CCS, menghasilkan emisi CO₂ tinggi, serta merupakan bentuk hidrogen yang paling umum saat ini.
2. Hidrogen biru (blue hydrogen)
Diproduksi dari gas alam dengan penerapan CCS, emisi CO₂ berkurang secara signifikan, serta menjadi opsi jangka menengah yang realistis untuk banyak negara.
3. Hidrogen hijau (green hydrogen)
Diproduksi melalui elektrolisis air menggunakan energi terbarukan (matahari dan angin), menghasilkan nol emisi langsung, serta merupakan opsi paling bersih dan berkelanjutan.
Berbagai proyeksi global menunjukkan bahwa permintaan hidrogen pada 2050 dapat mencapai ratusan juta ton per tahun. Untuk memenuhi skala tersebut secara bersih, pemanfaatan kombinasi teknologi menjadi strategi utama, terutama di negara-negara yang belum memiliki kapasitas energi terbarukan besar.
Peran Hidrogen Biru sebagai Teknologi Transisi
Bagi negara-negara produsen gas alam, termasuk yang belum siap memproduksi hidrogen hijau dalam skala besar, hidrogen biru menjadi teknologi transisi yang sangat menarik.
Kombinasi gas alam dan CCS mampu menurunkan emisi secara cepat, mendukung pasokan hidrogen berbiaya kompetitif, dan memungkinkan transisi bertahap menuju hidrogen hijau.
Dalam jangka panjang, produksi hidrogen idealnya sepenuhnya beralih ke elektrolisis berbasis energi terbarukan. Namun hingga kapasitas energi terbarukan melimpah, strategi realistis adalah menggabungkan hidrogen fosil ber-CCS sebagai base-load dan hidrogen hijau saat harga listrik rendah.
Strategi Global untuk Mempercepat Ekosistem Hidrogen
Agar kendaraan hidrogen dan teknologi hidrogen berkembang secara optimal, beberapa pilar strategi global diperlukan:
1. Penetapan harga karbon
Kenaikan harga karbon dan mekanisme dukungan yang konsisten diperlukan agar polusi menjadi lebih mahal dan energi bersih semakin kompetitif.
2. Standar global yang seragam
Diperlukan harmonisasi standar internasional terkait produksi, distribusi, dan keamanan hidrogen.
3. Kemitraan internasional
Kerja sama antarnegara penting untuk membangun pasar hidrogen global, pengembangan infrastruktur, kolaborasi teknologi, serta pertukaran pengetahuan industri.
Hambatan Utama Adopsi Kendaraan Hidrogen
Meskipun potensinya besar, adopsi kendaraan hidrogen masih menghadapi sejumlah tantangan:
1. Infrastruktur terbatas
Stasiun pengisian hidrogen masih sangat sedikit, baik di Indonesia maupun secara global. Keterbatasan ini menimbulkan kekhawatiran pengguna akan ketersediaan bahan bakar, terutama untuk perjalanan jarak jauh.
2. Biaya dan teknologi
Biaya produksi FCEV dan investasi dalam riset serta pengembangan fuel cell masih relatif tinggi. Hal ini memengaruhi harga kendaraan dan biaya operasional.
3. Aspek keamanan
Hidrogen adalah gas yang sangat ringan dan mudah terbakar. Meskipun teknologi keamanan terus berkembang, penyimpanan, distribusi, dan pengisian hidrogen tetap memerlukan standar keselamatan yang ketat.
Hidrogen, terutama melalui kendaraan hidrogen (FCEV), adalah komponen penting dalam strategi global dekarbonisasi, terutama untuk sektor transportasi berat dan jarak jauh.
Namun keberhasilannya sangat bergantung pada pembersihan proses produksi hidrogen, pembangunan infrastruktur pendukung, serta komitmen global dalam pengembangan teknologi dan regulasi.
Dengan pendekatan yang tepat, kendaraan hidrogen dapat menjadi salah satu pilar utama masa depan energi bersih dunia.
Sumber: Beritasatu.com
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now





