Dulu Buruh Pabrik, Kini Ismakun Andalkan Gerobak Bubur Keliling di Pontianak

Pontianak (Suara Kalbar) – Salah satu penjual bubur keliling yang bertahan sampai sekarang yang berjualan di sekitar kubu raya jalan parit tengkorak.

Ismakun penjual bubur keliling menjelaskan bahwa sebelumnya juga sempat bekerja sebagai buruh pabrik. Selepas itu ada kenalan kawan yang juga sebagai penjual bakso menyuruh memulai berjualan.

“Kan dulu kerja pabrik saya tuh berhenti, jadi nggak ada kerja. Kawan tukang bakso menyarankan Disuruh jualan,” ucapnya saat diwawancara pada Selasa (11/11/2025).

Bahkan untuk menjual bubur tidak pernah terpikirkan justru pertama awal kalinya kepikiran untuk berjualan bakso.

“Mikir sendiri aja lah, jualan bubur. Nggak ada ide-ide apa dulu. bahkan Ideanya pertama jual bakso, bukan bubur,” jelasnya.

Pertama kalinya berjualan bubur keliling juga banyak tantangan terutama tidak percaya diri serta malu karena tidak pernah sama sekali berjualan.

“Pertama, ya malu-malu lah jualan keliling Karena belum biasa. Kalau udah biasa, jadi enggak pula,” katanya.

Ia juga menjelaskan dirinya mulai berkeliling jualan bubur dari pukul 6 pagi Sampai 10 siang.

“Kalau jualan Bubur pagi, jam 06.00, sampai 09.12 paling lambat biasanya 10.00,” ucapnya.

Untuk satu Mangkok bubur yang di jualannya standarnya lima ribu rupiah, biasanya juga pembeli sampai delapan ribu yang paling banyak.

“Kebanyakan orang yang beli harga Rp5.000 sampai dengan Rp8.000,” tambahnya.

Ismakun juga menyampaikan bahwa penghasilan bubur kelilingnya sudah tidak seperti dulu, perharinya biasa mencapai dua ratusan dan sekarang paling besar seratus ribu itu pun jarang.

“Kalau dulu bisa dua ratus lebih, Satu hari, kalau sekarang Paling seratus lebih,” pungkasnya.

Penulis: Syahrul Barokah:Maria