Benarkah Fast Charging Bisa Merusak Baterai Mobil Listrik? Ini Penjelasannya
Suara Kalbar- Penggunaan fast charging pada mobil listrik semakin populer seiring meningkatnya kebutuhan mobilitas modern yang serba cepat.
Banyak pemilik kendaraan listrik, baik mobil maupun motor listrik, mengandalkan teknologi pengisian daya cepat untuk menghemat waktu. Namun di balik kepraktisannya, muncul kekhawatiran penggunaan fast charging terlalu sering dapat memperpendek umur baterai.
Lalu, apakah fast charging benar-benar merusak baterai EV, atau hanya sekadar mitos? Berikut ini penjelasannya.
Fakta Fast Charging Mobil Listrik Bisa Merusak Baterai
Disitat dari Euronews, Jumat (28/11/2025), fenomena kekhawatiran ini cukup sering dibahas di komunitas pengguna EV, terutama mereka yang rutin menempuh perjalanan jauh atau memiliki jadwal padat.
Fast charging dianggap sebagai solusi praktis, tetapi beberapa pengguna mengaku khawatir karena mendengar pengisian cepat dapat membuat baterai lebih panas, menurunkan kapasitas, hingga mempercepat degradasi sel.
Kekhawatiran ini ada benarnya, namun tidak sepenuhnya tepat. Untuk memahami dampaknya, penting memahami cara kerja baterai EV dan teknologi yang digunakan produsen saat ini.
Jenis baterai yang umum digunakan pada kendaraan listrik adalah lithium-ion, yang memiliki batas siklus pengisian tertentu. Ketika baterai diisi menggunakan arus tinggi seperti pada fast charging, suhu baterai dapat meningkat lebih cepat dibandingkan pengisian normal.
Dalam jangka panjang, panas berlebih memang bisa mempercepat degradasi sel jika tidak dikelola dengan benar. Namun demikian, kendaraan listrik modern telah dilengkapi sistem bernama battery management system (BMS) yang bertugas mengatur arus masuk, memantau suhu, dan menjaga kesehatan baterai secara otomatis.
Artinya, sistem kendaraan tidak akan mengizinkan fast charging bekerja pada kondisi yang membahayakan baterai. Berbagai pengujian menunjukkan fast charging memang dapat mempercepat degradasi baterai dibandingkan slow charging, tetapi dalam tingkat yang sangat kecil dan tidak menyebabkan kerusakan drastis dalam penggunaan normal.
Penggunaan fast charging sesekali tetap aman. Masalah biasanya muncul ketika fast charging dilakukan setiap hari tanpa jeda, tanpa memberi kesempatan baterai untuk melakukan pengisian daya lambat yang lebih sehat bagi sel.
Beberapa produsen bahkan merekomendasikan menjaga level baterai di kisaran 20%–80% saat melakukan fast charging untuk menjaga stabilitas proses pengisian.
Faktor eksternal juga memainkan peran penting, misalnya cuaca panas, kualitas infrastruktur charger, kebiasaan berkendara, hingga usia baterai itu sendiri.
Baterai yang sering dipaksa bekerja pada suhu tinggi, digunakan dalam perjalanan panjang tanpa istirahat, atau terus-menerus dipacu pada kecepatan tinggi dapat mengalami penurunan kesehatan lebih cepat, terlepas dari metode pengisian yang digunakan. Jadi, fast charging bukanlah satu-satunya penyebab degradasi baterai.
Teknologi kendaraan listrik masa kini juga semakin canggih dalam menangani pengisian cepat. Mobil listrik dan motor listrik terbaru sudah menggunakan sistem pendingin cair (liquid cooling) yang mampu menjaga suhu baterai tetap stabil meski menerima arus tinggi.
Selain itu, terdapat teknologi pembatas pengisian otomatis yang menurunkan kecepatan fast charging saat kapasitas baterai mencapai level tertentu untuk menjaga keamanan dan umur sel.
Kesimpulannya, fast charging tidak akan langsung merusak baterai kendaraan listrik selama penggunaannya wajar dan mengikuti anjuran pabrikan.
Pemilik EV hanya perlu menerapkan pola pengisian yang seimbang, dengan menggunakan fast charging ketika diperlukan, tetapi prioritaskan slow charging untuk penggunaan harian. Pola ini membantu mempertahankan umur baterai lebih panjang, menjaga performa kendaraan tetap optimal, serta mengurangi biaya perawatan.
Dengan memahami cara kerja fast charging secara benar, pengguna mobil listrik dapat memanfaatkan teknologi ini tanpa rasa khawatir, sekaligus memastikan baterai tetap awet dan kendaraan tetap nyaman digunakan dalam jangka panjang.
Sumber: Beritasatu.com
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now





