SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Lifestyle Studi Ungkap Air Kemasan dalam Botol Plastik Mengandung Mikroplastik Berbahaya

Studi Ungkap Air Kemasan dalam Botol Plastik Mengandung Mikroplastik Berbahaya

Minum air kemasan plastik berisiko tinggi terpapar mikroplastik berbahaya yang bisa sebabkan kanker dan gangguan kesehatan kronis. Hindari konsumsi rutin. (Daily Sabah/DOK)

Suara Kalbar – Bagi Anda yang gemar minum air kemasan dalam bentuk botol plastik sebaiknya perlu waspada. Usahakan tidak terlalu sering mengonsumsi minuman botol plastik.

Dikutip Dailymail, Rabu (8/10/2025), menurut penelitian terbaru air kemasan dalam botol plastik berpotensi mengandung mikroplastik dalam kadar berbahaya yang bisa lolos dari pertahanan tubuh dan menempel di organ vital. Rutin mengonsumsi air kemasan dalam botol plastik diyakini meningkatkan risiko kanker.

Studi yang dipimpin Sara Sajedi, pakar manajemen lingkungan di Universitas Concordia, menemukan bahwa orang yang rutin minum air kemasan mengonsumsi sekitar 90.000 partikel mikroplastik lebih banyak setiap tahunnya dibanding mereka yang minum air bukan kemasan. Fragmen mikroplastik ini semakin banyak didokumentasikan dampak kesehatannya, mulai dari peradangan kronis, stres oksidatif, gangguan hormon, infertilitas, kerusakan saraf, hingga kanker.

Sajedi menyebut risiko kesehatan akibat botol plastik sekali pakai sebagai “serius” dan menyerukan kesadaran lebih tinggi terhadap masalah ini yang disebutnya “isu mendesak.”

“Edukasi adalah tindakan paling penting yang bisa kita lakukan. Minum air dari botol plastik baik saat darurat, tapi seharusnya tidak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Masalahnya bukan keracunan akut, melainkan keracunan kronis,” ujarnya.

Meskipun bukti bahaya terus bertambah, para ilmuwan mengatakan efek jangka panjang dari paparan mikroplastik masih belum banyak dipahami, terutama karena kurangnya standar pengujian dan pemantauan global.

Diketahui, mikroplastik adalah fragmen plastik sangat kecil, sekecil dua mikrometer—, sekitar dua per seribu milimeter. Mereka masuk ke makanan, air, dan bahkan udara seiring degradasi produk plastik.  Dalam air kemasan, mikroplastik bisa terbentuk sejak produksi, penyimpanan, hingga transportasi, sehingga konsumen langsung menelannya, bukan melalui rantai makanan.

Penelitian terbaru menemukan mikroplastik dalam jaringan paru-paru manusia, plasenta, ASI, bahkan darah, menimbulkan kekhawatiran seberapa jauh partikel ini bisa menembus tubuh. Bukti juga mengaitkannya dengan neurotoksisitas, peradangan kronis, dan gangguan hormon serta metabolisme.

Dalam Journal of Hazardous Materials, Sara Sajedi menulis bahwa mikroplastik juga dapat menyebabkan disbiosis usus, mengganggu keseimbangan bakteri usus, dan memicu penyakit pernapasan jika terhirup. “Risiko kesehatan kronis yang luas ini menunjukkan pentingnya mengenali dan menangani dampak nano- dan mikroplastik untuk melindungi kesehatan manusia,” jelasnya.

Penemuan ini mengikuti penelitian sebelumnya yang menunjukkan mikroplastik dalam kemasan makanan bisa merusak usus, meningkatkan risiko kanker usus besar dan depresi. Studi Australia menemukan bahwa fragmen mikroplastik dapat mengubah aktivitas mikroba dalam usus manusia, menciptakan perubahan mirip pola yang dikaitkan dengan depresi dan kanker usus.

Para ilmuwan menduga mikroplastik mungkin membawa zat kimia yang mengganggu metabolisme bakteri atau membentuk biofilm berbahaya di permukaannya, sehingga menciptakan “nis” bagi mikroba tertentu untuk berkembang. Mereka menekankan penelitian lebih lanjut penting untuk memahami mekanisme kerusakan ini secara tepat.

Sara Sajedi menyerukan regulasi lebih ketat untuk botol plastik sekali pakai, termasuk pelabelan wajib mengenai keberadaan mikroplastik dan potensi dampak kesehatannya. Ia menegaskan produsen harus bertanggung jawab atas seluruh siklus hidup produk mereka.

“Langkah regulasi harus diterapkan untuk mengatasi risiko lingkungan dan kesehatan agar masa depan akses air kemasan lebih berkelanjutan dan aman,” pungkasnya.

Sumber: Beritasatu.com

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan