Ringgit Menguat, PMI Sambas Rasakan Angin Segar

Sambas (Suara Kalbar) – Kurs ringgit Malaysia terhadap rupiah terus menanjak. Pada Rabu (1/10/2025), nilai tukar ringgit tercatat Rp3.950,96 per 1 RM.

Penguatan ini menjadi kabar baik bagi warga perbatasan, terutama para Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.

Bernad, warga Sajingan Besar yang sudah empat tahun bekerja di Malaysia, mengaku girang dengan kondisi tersebut. Menurutnya, kenaikan kurs langsung terasa pada jumlah kiriman yang diterima keluarga di kampung.

“Senang lah, karena kan kita kerja di luar negeri memang untuk membantu ekonomi keluarga. Jadi dengan nilai tukar ringgit yang naik, uang yang dikirim nilainya juga bertambah,” ujarnya.

Ia menambahkan, tren penguatan ringgit memberi semangat baru untuk bekerja lebih giat.

“Selama saya kerja 4 tahun terakhir, baru tahun ini nilai tukar ringgit mencapai 4 ribu rupiah, ini menjadi penyemangat saya untuk bekerja lebih giat,” ungkap Bernad.

Bagi para PMI, perubahan nilai tukar mata uang menjadi salah satu faktor penting dalam menopang kesejahteraan keluarga di tanah air. Setiap kali ringgit menguat, daya beli keluarga penerima di Indonesia otomatis meningkat, terutama untuk kebutuhan sehari-hari maupun biaya pendidikan anak-anak mereka.

Tak hanya dirasakan para PMI, masyarakat perbatasan pun ikut mencatat adanya perbedaan kurs di tingkat lokal. Ledia, seorang pemilik toko di Sajingan Besar, mengungkapkan bahwa nilai tukar di warung sudah menembus angka Rp4.000 per 1 RM.

“Saat ini di warung sudah 4 ribu rupiah,” katanya.

Kenaikan nilai tukar ini membuat sebagian pedagang di kawasan perbatasan semakin bergairah dalam bertransaksi dengan warga yang berpenghasilan dari Malaysia.

“Perputaran uang di masyarakat menjadi lebih besar dibandingkan kondisi sebelumnya ketika kurs ringgit cenderung melemah,” tambahnya.

Penulis: Serawati Yayuk