SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Nasional Primus Yustisio Desak Pemerintah Kurangi Ketergantungan pada Subsidi Energi

Primus Yustisio Desak Pemerintah Kurangi Ketergantungan pada Subsidi Energi

Primus Yustisio. (Instagram.com/@sahabatsurga)

Jakarta (Suara Kalbar)- Selebritas sekaligus anggota DPR Primus Yustisio menyoroti lonjakan subsidi negara pascapandemi Covid-19 yang dinilai bisa membebani fiskal negara jika tidak dikelola dengan baik.

Primus Yustisio menekankan, pentingnya strategi antisipatif untuk menjaga kesehatan APBN.

“Perlunya langkah antisipatif dan strategi komprehensif dari menteri keuangan agar fiskal negara tidak terbebani,” ujar Primus Yustisio dikutip dari akun Instagram @fraksipan_dprri, Jumat (3/10/2025).

Ia mengungkapkan, sejak pandemi 2019, subsidi mengalami lonjakan signifikan. Tahun ini saja, total subsidi negara disebutnya mencapai Rp 394 triliun, dengan sebagian besar dialokasikan untuk subsidi energi seperti listrik dan BBM.

“Kalau dilihat dari pertumbuhan ekonomi, ya mau tidak mau negara wajib memberikan subsidi karena ada ketimpangan antara si kaya dan si miskin. Karena jaraknya terlalu jauh,” jelasnya.

Menurutnya, subsidi memang bentuk perlindungan negara kepada rakyat. Namun, jika tidak dikelola hati-hati, maka beban fiskal akan terus membengkak dan justru membahayakan stabilitas ekonomi nasional.

Primus Yustisio mendorong pemerintah untuk mengurangi ketergantungan pada subsidi, khususnya di sektor energi, dengan mengadopsi teknologi baru, seperti solar cell (panel surya).

“Negara-negara lain sudah manfaatkan solar cell untuk efisiensi energi. Namun, di negara kita solar cell malah dijual mahal dan dikenai pajak. Bagaimana bisa subsidi tepat sasaran kalau teknologinya tidak dimaksimalkan?” tegasnya.

Suami Jihan Fahira itu berharap, agar Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa memiliki strategi jangka panjang untuk memperbaiki sistem subsidi dan mencari alternatif kebijakan yang lebih berkelanjutan.

“Negara memang wajib bantu rakyat, tetapi jangan sampai bangkrut karena beban subsidi. Teknologi harus jadi solusi, bukan beban,” tutupnya.

Sumber: Beritasatu.com

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan