Pontianak Jadi Kota Pertama Bangun Sekolah Rakyat Permanen, Siap Tampung 1.000 Siswa
Pontianak (Suara Kalbar) – Menteri Sosial Republik Indonesia, Saifullah Yusuf, mengumumkan bahwa Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar) menjadi daerah pertama yang mendapat kesempatan membangun gedung permanen Sekolah Rakyat.
Hal ini diketahui disampaikannya dalam kegiatan Dialog Kesejahteraan Sosial dan Sekolah Rakyat di Kantor Gubernur Kalimantan Barat pada Rabu (22/10/2025).
Saifullah menjelaskan bahwa program Sekolah Rakyat merupakan inisiatif Presiden yang menargetkan pembangunan 500 sekolah di seluruh Indonesia.
“Presiden itu targetnya memiliki 500 sekolah rakyat. Satu sekolah rakyat diprediksi akan menampung lebih dari 1000 siswa SD, SMP, SMA,” ujarnya.
Ia menyebut, Pontianak dicanangkan akan menjadi daerah dari lokasi awal pembangunan gedung permanen tersebut.
“Anak-anakku ini dari Sekolah Rakyat Terpadu 53 Pontianak. Ini terdiri dari SD, SMP, dan SMA. Sekarang ini masih menggunakan gedung sementara. Dan sekolah anak-anak ini adalah sekolah rintisan,” kata Saifullah.
Menteri Sosial menegaskan bahwa tahun ini akan dimulai pembangunan gedung permanen untuk Sekolah Rakyat di Pontianak dengan kapasitas 1.000 siswa.
“Nanti tahun ini insya Allah akan dibangun gedung permanen. Gedung permanen Sekolah Rakyat di Pontianak ini dengan kapasitas 1000 siswa,” ujarnya sambil menunjukkan rancangan bangunannya.
Saifullah menambahkan, pembangunan Sekolah Rakyat ini melibatkan dukungan pemerintah daerah.
“Tanahnya disediakan oleh Gubernur dan Wali Kota. Luasnya antara 7 sampai 8 hektare. Ini untuk SD, SMP, SMA. Ada ruang kelasnya, ada asramanya, ada tempat ibadahnya. Dan nanti dilengkapi dengan asrama guru, asrama siswa. Ada laboratorium lengkap, perpustakaan, dapur, kantor, tempat olahraga, dan juga tempat untuk ekstrakurikuler,” jelasnya.
Ia menegaskan, Pontianak menjadi kota pertama yang memperoleh kesempatan pembangunan tersebut.
“Insya Allah Pontianak ini dapat kesempatan pertama. Tahun ini dibangun 100 sekolah. Tanahnya disediakan oleh Bupati, Wali Kota. Wali Kota Pontianak sudah menyiapkan lebih dari 7 hektare,” katanya.
Menurut Saifullah, pembangunan Sekolah Rakyat bukan hanya untuk mencetak lulusan yang cerdas, tetapi juga keluarga yang mandiri.
“Kalau anaknya lulus, maka orang tuanya harus menjadi keluarga yang mandiri. Tidak hanya anaknya yang lulus, tapi orang tuanya juga harus lulus menjadi keluarga yang lebih mandiri, menjadi keluarga yang sudah tidak miskin lagi,” ucapnya.
Ia menegaskan, keberadaan Sekolah Rakyat merupakan bentuk nyata keberpihakan pemerintah terhadap masyarakat kurang mampu.
“Biar tahu betapa Presiden itu membela betul kepada mereka yang paling bawah, mereka yang lemah,” tegasnya.
Penulis: Maria
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now