SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Lifestyle Pengrajin Manggar Kebanjiran Orderan, Sambut HUT ke-254 Kota Pontianak

Pengrajin Manggar Kebanjiran Orderan, Sambut HUT ke-254 Kota Pontianak

Usaha kerajinan Manggar dijalan Tebu, Pontianak kebanjiran pesanan menjelang HUT Kota Pontianak ke-254. [SUARAKALBAR.CO.ID/Meriyanti]

Pontianak (Suara Kalbar) – Setiap tahun di bulan Oktober, semarak terasa berbeda di Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Warna- warni pernak pernik hiasan menghiasi jalan bahkan setiap lorong gang rumah warga. Diantara gemerlap tersebut, manggar seolah menjadi simbol yang tak pernah absen menyapa ulang tahun untuk kota berjulukan ‘kota seribu parit’ ini.

Di jalan Tebu, Pontianak Barat, seorang perempuan paruh baya tampak sibuk di depan tokonya. Tangannya cekatan memilin dan kertas kado warna-warni menjadi kelopak bunga manggar. Dialah Saucin, atau yang akrab disapa Mama Fani, sosok dibalik banyaknya manggar yang kini mempercantik Kota Pontianak jelang hari jadinya yang ke-254 pada 23 Oktober mendatang.

Ibu beranak dua ini bercerita sudah berjualan kerajinan manggar sekitar 4 atau 5 tahun yang lalu. Uniknya, ia hanya berjualan Manggar pada bulan Oktober untuk memeriahkan HUT Kota Pontianak.

“Kita udah jualan itu sekitar 4 sampai 5 tahun yang lalu dan kita hanya jualan itu setiap tahun hanya di bulan Oktober,” ujarnya pada Sabtu (11/10/2025).

Sehari-harinya Mama Fani membuka toko sembako, usaha manggar menjadi sampingannya ketika sudah memasuki bulan Oktober.

Mama Fani mengungkapkan awalnya hanya membantu anaknya membuat tugas sekolah, karena sisa bahan dari tugas tersebut masih banyak, ia iseng menjual manggar yang telah dibuatnya di toko. Ternyata kerajinan manggar tersebut banyak dibeli oleh masyarakat.

“Awalnya itu bisa buat kerajinan ini karena bantu anak bikin tugas sekolah, bahannya masih ada sisa, iseng coba bikin manggar dan dijual di depan toko ternyata laku dan banyak yang beli,” jelasnya.

Usaha kerajinan Manggar dijalan Tebu, Pontianak kebanjiran pesanan menjelang HUT Kota Pontianak ke-254. [SUARAKALBAR.CO.ID/Meriyanti]
Melihat peluang usaha tersebut, Mama Fani memutuskan untuk menjual kerajinan manggar sebagai usaha sampingan. Kemahirannya membuat manggar tidak perlu diragukan lagi, dalam satu hari ia bisa membuat ratusan manggar. Untuk harganya sendiri manggar satuan dibandrol dari Rp 2.000 hingga Rp5.000 tergantug bentuk dan hiasannya.

Sementara untuk harga perpokok manggar paling murah dibandrol dari harga Rp.80.000 hingga yang paling mahal Rp.350.000. Selain menyediakan persediaan yang siap jual, Mama Fani juga membuka pesanan sesuai permintaan dari pelanggan.

Sejauh ini sudah ada beberapa Dinas di Pemkot Pontianak serta kampus dan sekolah yang memesan kerajinan manggar ditempatnya.

“Kita udah ada yang pesan dari Dinas dari kampus dan sekolah juga ada, ada yang buat properti nari juga,” ujarnya.

Dibandingkan tahun lalu, menurutnya permintaan tahun ini sedikit berkurang karena sekolah-sekolah tidak lagi banyak memesan.

“Kalau tahun lalu itu sekolah banyak mesan, tahun ini belinya paling 2 atau 3 lidi persiswa,” tambahnya.

Tahun lalu, ia menurutkan bahwa pokok manggar bisa laku lebih dari 150 pokok.

“Tergantung permintaan masyarakat juga, kalau tahun lalu bisa ratusan pokok, lebih lah dari 150san pokok,” ujarnya.

Menjelang HUT Kota Pontianak, usahanya semakin ramai dikunjungi masyarakat, ada yang membeli persediaan yang sudah dibuat, ada juga yang memesan agar dibuat manggat sesuai permintaannya.

Selain itu Pemerintah Kota Pontianak menghimbau agar masyarakat memasang manggar dan umbol-umbol untuk memeriahkan HUT Kota Pontianak, himbauan ini diatur dalam Surat Edaran Walikota Pontianak No.52 Tahun 2025.

Penulis: Meriyanti

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan