Pemkot Pontianak Dorong ASN Bangun Keluarga Berintegritas untuk Cegah Korupsi

Pontianak (Suara Kalbar) – Praktik korupsi menjadi permasalahan yang mengakar di Indonesia, praktik ini kerap dilakukan oleh orang-orang yang memiliki kekuasan termasuk ASN.

Yusnaldi, Staf Ahli Bidang Humum dan Politik Pemerintah Kota Pontianak menyampaikan bahwa praktik korupsi dapat dicegah melalui peran keluarga didalamnya.

Hal ini disampaikannya dalam kegiatan Bimbingan Teknis Keluarga Berintegritas yang di inisiasi oleh Pemerintah Kota Pontianak berserta KPK pada Selasa (14/10/2025).

“Praktik antikorupsi itu bisa kita tanamkan melalui peran keluarga, baru kita beralih kepada memberikan panduan kepada masyarakat, lalu setelah itu kita melaksanakan tugas kita memberikan pelayanan kepada masyarakat, makanya contoh-contoh integritas harus ditanamkan kepada diri masing-masing,” ujarnya.

Menurutnya pemegang kuasa memiliki celah untuk menjalankan praktik korupsi, sehingga setiap penguasa harus memiliki integritas yang ditanamkan dalam dirinya.

“Pertama, celah korupsi itu ada pada orang yang berkuasa, punya jabatan, dan punya kebijakan. Oleh sebab itu, kita sebagai penuntun dan pelayanan masyarakat, selaku aparat negara, harus punya integritas.
Artinya, integritas itu ditanamkan baik mulai dari diri sendiri maupun ke tempat kerja kita,” tambahnya.

Yusnaldi menyampaikan bahwa pejabat publik ataupun ASN tidak boleh terpengaruh dan juga terlena dengan jabatan yang dimiliki.

“Oleh sebab itu, kita jangan terpengaruh dan terlena dengan jabatan kita. Maka sering-seringlah kita mengingatkan, apalagi kalau yang zaman sekarang kan punya kekuasaan itu dominannya diartikan orang berbuat baik, salah, dan apalagi tak berbuat. Oleh sebab itu, kita mencegah sesedikit mungkin, dengan cara memegang teguh integritas kita,” jelasnya.

Menurutnya ada beberapa cara untuk membentengi seseorang agar tidak menjalankan praktik korupsi yaitu menempatkan jabatan pada orang yang tepat, yang memiliki integritas, kemudian memiliki moral yang baik serta tidak dibiasakan untuk menggunakan fasilitas pemerintah untuk kepentingan pribadi.

Penulis: Meriyanti