SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Daerah Mempawah Nostalgia Era 90-an saat Makan Bubur Seniman di Warkop Goncang Lidah II Mempawah

Nostalgia Era 90-an saat Makan Bubur Seniman di Warkop Goncang Lidah II Mempawah

Bubur Seniman di Warkop Goncang Lidah II Mempawah, Jalan Gusti M. Taufik Kelurahan Terusan Kecamatan Mempawah Hilir bikin Agus terkenang nostalgia tahun 90-an, Jumat (17/10/2025). [SUARAKALBAR.CO.ID/Distra]

Mempawah (Suara Kalbar) – Di sebuah sudut pagi yang akrab di hati warga, aroma bubur hangat berpadu dengan wangi kopi saring hitam khas Mempawah yang baru diseduh.

Itulah suasana khas Warkop Goncang Lidah II Jalan Gusti M Taufik–tempat yang sudah menjadi bagian dari denyut kehidupan masyarakat Mempawah.

Namun kini, ada yang membuat warung kopi legendaris ini makin ramai dibicarakan: Bubur Seniman, sajian sederhana yang menggugah rasa dan kenangan.

Bubur ini bukan sekadar menu sarapan. Ia seperti kapsul waktu — mengembalikan ingatan pada masa kecil, saat bapak mengajak ke pasar dan duduk di bangku panjang kayu, menanti semangkuk bubur hangat disajikan.

Teksturnya lembut, aromanya menggoda, dan yang paling khas: beragam pilihan menunya. Mulai dari bubur polos yang sederhana, bubur ayam suwir, hingga bubur ayam spesial dengan topping lengkap dan gurih.

Bagi yang ingin sensasi lebih, tersedia juga pelengkap favorit: ayam suwir ekstra, sate kulit, sate usus, sate ampela, hingga sate telur puyuh yang menggoda. Setiap tusuk sate menjadi cerita tambahan yang memperkaya pengalaman menikmati bubur di sini.

Agus, salah satu pengunjung, tampak larut dalam suasana pagi. Sambil menyeruput kopi hitam, ia tersenyum kecil dan berkata dengan nada penuh kenangan:

“Saya seperti kembali ke masa kecil dulu… diajak bapak ke pasar makan bubur. Ini Bubur Seniman wajib dicoba oleh anak Mempawah. Selain enak, tampilannya spesial. Ditambah dengan kopi pagi di Warkop Goncang Lidah yang legend. Memang Mempawah banget,” ujarnya, Jumat (17/10/2025) pagi.

Di tengah gempuran kafe modern dan makanan cepat saji, Warkop Goncang Lidah tetap bertahan dengan cita rasa kesederhanaannya.

Di sini, setiap sendok bubur menghadirkan rasa syukur dan nostalgia. Setiap cangkir kopi membawa cerita tentang Mempawah yang hangat dan bersahaja.

Satu mangkuk bubur, satu teguk kopi, dan segenggam kenangan. Semua berpadu di Warkop Goncang Lidah — karena di sini, nostalgia era 90-an tak pernah benar-benar hilang.

Penulis: Tim Liputan

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan