KRIYA SIBUNG: PKK dan Dekranasda Melawi Angkat Keberagaman Budaya Lewat Produk Lokal

Melawi (Suara Kalbar) – Dalam upaya mempromosikan hasil kerajinan tangan dan potensi ekonomi kreatif masyarakat, Tim Penggerak PKK Kabupaten Melawi bersama Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Melawi akan menggelar kegiatan bertajuk “KRIYA SIBUNG”, pada 23 Oktober 2025 di Pendopo Bupati Melawi.

Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Melawi, Raisya Sarbina Dadi, mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk nyata dukungan terhadap para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) agar semakin dikenal dan memiliki daya saing.

“Melalui KRIYA SIBUNG, kami ingin menunjukkan bahwa Melawi memiliki potensi luar biasa dalam bidang kriya, kuliner, dan hasil kerajinan lokal yang mencerminkan kekayaan budaya daerah,” ujar Raisya kepada jurnalis Suarakalbar.co.oid, Selasa (21/10/2025)

Acara yang rencananya juga akan dihadiri langsung oleh perwakilan Kementerian Koperasi dan UMKM RI ini menjadi momentum penting bagi masyarakat Melawi untuk memperluas jaringan pemasaran, memperkenalkan produk unggulan daerah, serta menumbuhkan semangat wirausaha lokal.

Selain pameran hasil karya UMKM, kegiatan KRIYA SIBUNG juga akan diramaikan dengan rangkaian lomba dalam rangka Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK, serta hiburan rakyat yang melibatkan komunitas seni dan budaya yang ada.

Menariknya, seluruh rangkaian kegiatan terbuka gratis untuk masyarakat umum. Panitia berharap masyarakat Melawi dapat datang, berbelanja, serta memberikan dukungan moral bagi para pelaku UMKM lokal.

“Kami ingin masyarakat merasa bangga dengan produk daerah sendiri. Setiap anyaman, ukiran, dan kuliner khas Melawi adalah identitas yang harus kita jaga dan promosikan bersama,” tambah Raisya juga menjabat ketua Dekranasda Melawi ini dengan ramah.

Melalui kegiatan ini, PKK dan Dekranasda Melawi berharap semangat kemandirian ekonomi dan pelestarian budaya lokal dapat berjalan seiring, menjadikan Melawi semakin dikenal sebagai daerah yang kaya akan kreativitas dan keanekaragaman budaya dan kearifan lokal.

Penulis: Dea Kusumah Wardhana