Dosen UMP Gelar Pengabdian kepada Masyarakat: Implementasi Pelatihan Self Awareness sebagai Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar
Pontianak (Suara Kalbar) – Nur Kur’ani, Dosen dari Fakultas Ilmu Kesehatan dan Psikologi Program Studi Psikologi, Universitas Muhammadiyah Pontianak melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di SMK Muhammadiyah 1 Pontianak.
Lokasi ini dipilih karena sekolah tersebut memiliki karakteristik siswa yang berasal dari berbagai strata sosial tapi motivasi belajarnya rendah. Hal ini dikarenakan siswa mengalami masa transisi dari anak-anak menuju dewasa yang ditandai dengan berbagai perubahan serta tantangan pada aspek emosional, sosial, fisik, keluarga, sekolah, dan masyarakat yang berpotensi menyebabkan masalah kesehatan mental.
Dalam kesehariannya, para siswa melaksanakan kewajiban belajar dengan baik serta aktif mengikuti kegiatan ekstrakulikuler. Namun, banyak siswa yang mengalami keraguan terhadap kemampuan diri, kebingungan dalam memahami potensi pribadi, serta kesulitan mengatur emosi dan perilaku.
Hal ini menunjukkan masih rendahnya self-awareness (kesadaran diri) di kalangan siswa. Self-awareness sangat penting bagi remaja karena menjadi dasar untuk mengenali kekuatan, kelemahan, nilai-nilai, dan tujuan hidupnya.
Menurut (Dewi, 2023), rendahnya kesadaran akan diri sendiri membuat para siswa tersebut memiliki kendala dalam proses belajar maupun proses sosialisasinya. Sehingga hal ini berakibat pada rendahnya motivasi belajar siswa yang berujung pada rendahnya prestasi belajar siswa.
Melihat permasalahan tersebut, kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran siswa tentang pentingnya self-awareness dalam kehidupan sehari-hari, serta membangun kemampuan mereka untuk mengenali dan mengelola diri secara lebih positif.
Adapun pelaksanaan kegiatan dilakukan dalam tiga tahap utama:
1. Pemberian Pre-test
Dilakukan pre-test kepada sejumlah siswa kelas X dan XI yang dikumpulkan di aula SMK Muhammadiyah 1 Pontianak.
Pre-test ini bertujuan untuk mengukur tingkat pengetahuan awal siswa mengenai konsep self-awareness. Kegiatan langsung dibuka oleh tim pengabdi.
2. Pemberian materi menggunakan metode ceramah interaktif yang berkaitan dengan tema self-awareness dan disertai ice breaking
Narasumber menyampaikan materi mengenai pentingnya mengenal diri sendiri, memahami kekuatan dan kelemahan, serta cara mengembangkan potensi diri.
Dalam sesi ini, siswa di ajak merefleksikan pengalaman pribadi serta memahami bagaimana kesadaran diri dapat membantu mereka dalam belajar, berinteraksi, dan mengambil keputusan serta diajak untuk membuat rencana belajar harian sebagai bentuk penerapan kesadaran diri dalam mengatur waktu dan tanggung jawab belajar.
Pada sesi ini, siswa tampak mengikuti kegiatan dengan baik. Diharapkan setelah mengikuti kegiatan ini, para siswa memperoleh pemahaman baru tentang pentingnya mengenali diri sendiri dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
3. Permainan edukatif dan pemberian post-test
Tahap ini merupakan kelanjutan dari kegiatan sebelumnya, di mana siswa telah membuat rencana belajar harian sebagai bentuk penerapan self-awareness.
Pada tahap ini, kegiatan dilanjutkan dengan permainan edukatif “estafet kartu rencana belajar harian” yang dirancang untuk memperkuat pemahaman siswa terhadap materi yang telah diberikan melalui pengalaman yang menyenangkan dan interaktif.
Melalui permainan ini siswa diajak untuk bekerja sama dalam kelompok, memahami pentingnya pengelolaan waktu dan tanggung jawab.
Selama kegiatan berlangsung siswa terlihat aktif dan mampu mengaplikasikan konsep kesadaran diri dalam situasi permainan.
Setelah permainan selesai, kegiatan diakhiri dengan pemberian post-test guna mengetahui sejauh mana pemahaman siswa meningkat setelah mengikuti seluruh rangkaian kegiatan.
Penulis: Nur Kur’ani
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now





