SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Lifestyle Ahli IDAI Ingatkan Bahaya Asap Rokok dan Vape bagi Anak

Ahli IDAI Ingatkan Bahaya Asap Rokok dan Vape bagi Anak

Warga bermain bersama anaknya di samping papan informasi larangan merokok di Taman Suropati, Jakarta, Selasa (24/6/2025). Pemprov DKI Jakarta akan mengesahkan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Kawasan Tanpa Rokok (KTR) yang akan mengatur pelarangan aktivitas tentang rokok di fasilitas umum seperti sekolah, transportasi publik dan area terbuka yang digunakan oleh masyarakat luas untuk menciptakan kesehatan lingkungan bagi seluruh masyarakat Jakarta menyusul 469 kabupaten/kota di Indonesia yang telah memiliki Perda KTR. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/nym. (Sulthony Hasanuddin)

Jakarta (Suara Kalbar)- Dokter Spesialis dari UKK Respirologi Ilmu Kesehatan Anak Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Cynthia Centauri Sp.A., Subsp. Resp. (K), mengingatkan bahwa paparan asap rokok dan vape bukan hanya berbahaya bagi perokok aktif, tetapi juga mengancam kesehatan anak-anak yang berada di sekitarnya.

“Asap rokok dan rokok elektronik menjadi polutan yang berbahaya, baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan. Bahkan residunya yang menempel di furnitur tetap bersifat toksik bagi anak,” kata dr. Cynthia di Jakarta, Kamis.

Ia menjelaskan, ada tiga jenis paparan rokok, yakni perokok aktif, perokok pasif (secondhand smoke), dan perokok tersier (thirdhand smoke).

Ketiganya, menurut dia, dapat menyebabkan gangguan saluran pernapasan seperti asma, bronkitis, dan pneumonia, terutama pada anak.

Lebih lanjut, dr. Cynthia menegaskan bahwa paparan asap rokok pada anak juga berhubungan dengan gangguan pertumbuhan.

“Penelitian menunjukkan bahwa semakin lama anak terpapar asap rokok, semakin tinggi risiko stunting dan tinggi badan yang lebih rendah dibandingkan anak yang tidak terpapar,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa materi partikulat (PM) dalam asap rokok memiliki ukuran sangat kecil sehingga mampu menembus saluran napas dan masuk ke peredaran darah, memicu peradangan sistemik, serta menurunkan daya tahan tubuh anak.

Asap rokok juga dinilai dapat memicu inflamasi, stres oksidatif, hingga gangguan imunitas yang membuat anak lebih rentan terhadap infeksi pernapasan.

Oleh karena itu, Cynthia mengimbau anggota keluarga tidak merokok di lingkungan rumah atau sekitar anak.

“Langkah sederhana seperti menjauhkan sumber asap dan menjaga udara bersih di rumah sangat penting untuk melindungi kesehatan dan tumbuh kembang anak,” katanya.

Sumber: ANTARA

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan