SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Nasional Wisata Belanja di Jakarta harus Dikampanyekan

Wisata Belanja di Jakarta harus Dikampanyekan

eputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata, Ni Made Ayu Marthini dalam Jakarta International Investment, Trade, Tourism, Small and Medium Enterprise Expo (JITEX) 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC), Kamis (18/9/2025). ANT

Jakarta (Suara Kalbar) – Kementerian Pariwisata mengungkapkan bahwa Jakarta harus mengampanyekan wisata belanja yang menargetkan wisatawan mancanegara dan nusantara untuk meningkatkan pendapatan negara.

“Wisata itu penting,” kata Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata, Ni Made Ayu Marthini dalam “Jakarta International Investment, Trade, Tourism, Small and Medium Enterprise Expo (JITEX) 2025′ di Jakarta International Convention Center (JICC), Kamis

Dia mengatakan, wisata belanja adalah salah satu cara untuk meningkatkan pendapatan atau devisa maupun pendapatan ekonomi.

Menurut Ayu, ketika ada wisata, di sanalah ekonomi bergerak dan karenanya wisata belanja punya peluang untuk meningkatkan devisa bagi Indonesia.

Dia mencatat, jumlah wisatawan mancanegara mencapai 14 juta pada tahun lalu dan ditargetkan menjadi 14,6-16 juta tahun ini.

Mereka rata-rata mengeluarkan uang sebesar 1.391,85 dolar AS untuk satu kali kunjungan. Sementara untuk wisatawan nusantara, rata-rata pengeluaran per perjalanan mencapai Rp2,31 juta per orang.

Pengeluaran ini antara lain untuk akomodasi, hiburan, angkutan, makan dan minum serta belanja dan cenderamata. Khusus untuk belanja, porsinya sekitar 11 persen untuk wisatawan mancanegara, sedangkan wisatawan nusantara sekitar 17 persen.

Ayu mengatakan, dengan semakin banyak wisatawan dan jumlah destinasi yang dikunjungi, maka semakin banyak mereka mengeluarkan uang untuk berwisata.

Di sinilah, Indonesia memiliki peluang menambah pendapatan dengan mengembangkan wisata belanja.

“Karena Indonesia belum terlalu tinggi ‘spending’ belanjanya. Ini yang kita perlu terus upayakan (wisata belanja),” kata dia.

Wisatawan asal Malaysia, misalnya, saat berkunjung ke Indonesia termasuk Jakarta, ternyata juga mencari sejumlah produk, mulai dari parfum dan produk fesyen.

Ini adalah peluang yang perlu terus dipromosikan dan sosialisasikan melalui media sosial sehingga ketika mereka liburan, bukan hanya mereka menikmati destinasi dan pengalaman, tetapi juga belanja.

“Karena pada akhirnya, wisata itu adalah ‘spending’ (pengeluaran),” kata Ayu.

Sumber: ANTARA

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan