Kisah Aden ‘Bajaj’: Dari Pemotongan Ayam hingga Main Film Sayap-Sayap Patah
Jakarta (Suara Kalbar)- Komedian Raden Asep Saefuloh atau Aden ‘Bajaj’ menceritakan masa susahnya saat belum mendapatkan tawaran bermain film. Aden ‘Bajaj’ mengaku, sempat bekerja di pemotongan ayam.
“Enggak tahu kenapa kayak semua sudah menjadi jalannya, gue pernah ketemu sama banyak orang dan memang gue orang yang enggak bisa berdiam diri. Gue harus bekerja,” kata Aden ‘Bajaj’ dikutip dari program FYP, Selasa (2/9/2025).
“Tiba-tiba diajak ke pemotongan ayam di daerah Parung, dari magrib sampai pukul 22.00 WIB. Di tempat itu, banyak ayam dari luar kota datang buat dipotong. Di situ gue berpikir apa yang bisa gue hasilkan dari sini,” tuturnya.
Dengan bermodalkan koneksi yang dimiliki, Aden ‘Bajaj’ memberanikan diri untuk bekerja di pemotongan ayam tersebut.
“Koneksi gue banyak, akhirnya gue pasang di status WA apabila ada yang butuh ayam potong silakan hubungi saya. Alhamdulillah, banyak yang pesan dan ini menjadi peluang,” bebernya.
Aden ‘Bajaj’ mengaku, sempat diminta istrinya untuk tidak bekerja di tempat pemotongan ayam.
“Sehabis magrib gue pasti ke sana, masyaallah baunya tetapi gue selalu mikir enggak apa-apa. Jujur, bini gue sampai menangis sampai gue dibilang ‘Sudah lah papa, mencari uang jangan begitu banget‘,” ucapnya sambil mengusap air mata.
“Gue bilang ke istri bahwa gue harus melakukan hal itu karena enggak mungkin gue tidak mencari uang buat istri dan anak-anak. Gue kerja di pemotongan ayam sehari cuma dapat Rp 300.000,” tambahnya.
Setelah bekerja di tempat pemotongan ayam, Aden ‘Bajaj’ pun kemudian mendapatkan tawaran untuk menjadi supplier buah dan sayuran.
“Sampai akhirnya, gue ketemu sama orang untuk menjadikan gue sebagai supplier buah dan sayuran. Gue sampai turun ke pasar, gotong-gotong tomat, buah, selada dan itu jumlahnya bukan skala kecil tetapi besar. Alhamdulillah sehari dapat Rp 3 juta. Kerjaan itu gue lakukan sampai anak mau masuk sekolah,” paparnya.
Usaha dan kerja kerasnya untuk memenuhi kebutuhan keluarga akhirnya diijabah Sang Pencipta. Aden ‘Bajaj’ mengaku, saat itu dirinya membutuhkan uang Rp 50 juta untuk menyekolahkan anaknya.
“Saat itu gue butuh biaya Rp 50 juta. Bagaimana pun caranya gue harus dapat uang tersebut. Akhirnya gue cuma doa dan zikir dari magrib sampai pukul 00.00 WIB, setelah doa gue zikir,” jelasnya.
“Besok siangnya gue dihubungi sama Bang Deni Siregar yang meminta nomor telepon gue, ternyata gue diajak main film sama Bang Rudi Sujarwo karena dia mau buat film judulnya sayap-sayap patah,” ungkapnya.
Mendapat tawaran bermain film, Aden ‘Bajaj’ sempat merasa kebingungan. Pasalnya, tawaran yang datang kepadanya bukan berperan sebagai komedian.
“Di situ gue diminta sebagai teroris, sebuah peran baru karena selama ini gue dikenal sebagai pelawak. Pas gue datang dan untuk casting ternyata gue diterima,” tuturnya.
Kesuksesannya di film tersebut, membuat Aden ‘Bajaj’ pun mendapatkan bayaran yang nominalnya sesuai dengan harapannya untuk menyekolahkan anaknya.
“Setelah diterima, enggak lama kemudian sama orang keuangan bilang ‘Bang Aden, ini uangnya karena kita bisa bayar Rp 50 juta’. Nilai uang itu sama dengan nilai yang gue butuhkan,” bebernya sambil menangis.
“Enggak itu saja, seharusnya bekerja di film kan dibayar tiga kali termin. Selain Rp 50 juta tadi, gue dikasih lagi Rp 10 juta yang katanya sebagai tambahan scene dan pembayaran itu tidak termasuk pajak,” tutupnya.
Sumber: Beritasatu.com
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS






