Google Bantah Isu 2,5 Miliar Pengguna Gmail Terkena Serangan Siber

Suara Kalbar – Pihak Google membantah laporan yang menyebut 2,5 miliar pengguna Gmail terkena dampak masalah keamanan siber skala besar. Google menegaskan, sistem keamanan Gmail tetap kuat dan tidak ada peringatan massal yang dikirim ke seluruh pengguna.

Dalam blog resminya, dikutip Selasa (2/9/2025), Google menyatakan informasi yang beredar sebelumnya tidak benar.

“Beberapa klaim yang tidak akurat menyebut kami mengeluarkan peringatan luas untuk semua pengguna Gmail terkait masalah keamanan besar. Ini sepenuhnya salah,” tulis pihak Google.

Laporan sebelumnya menyebut Google mengirim pemberitahuan ke miliaran pengguna Gmail soal peningkatan serangan phishing dan potensi peretasan. Namun, banyak pengguna mengaku tidak pernah menerima peringatan itu, sehingga memunculkan keraguan atas klaim tersebut.

Mashable juga melaporkan, Google telah mengklarifikasi bahwa insiden keamanan yang terjadi beberapa bulan lalu hanya terkait server internal Salesforce perusahaan pada Juni 2025. Peretas hanya sempat mengakses informasi bisnis publik, seperti nama dan kontak perusahaan, sebelum berhasil diusir. Jumlah pihak yang terdampak juga jauh lebih kecil dari 2,5 miliar akun Gmail.

Google juga memastikan pihak yang benar-benar terkena dampak sudah diberitahu seluruhnya pada awal Agustus 2025.

Meski begitu, Google mengakui serangan phishing memang meningkat. Pada Juli 2025, perusahaan memang merilis blog yang membahas tren serangan siber dan fitur keamanan baru Gmail. Namun, postingan itu tidak merujuk pada peretasan Gmail berskala besar.

Dengan klarifikasi ini, Google memastikan pengguna Gmail tidak menghadapi ancaman keamanan yang lebih serius dari biasanya.

Sumber: Beritasatu.com

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS